AI Bisa Bawa Kamu Liburan ke Tempat yang Gak Ada di Dunia

Ilustrasi AI
Sumber :
  • Freepik

Di luar kesalahan informasi faktual, masalah AI dalam perjalanan juga menyentuh isu persepsi dan realitas. Insiden yang dilaporkan Fast Company menceritakan pasangan yang melakukan perjalanan ke Malaysia untuk melihat kereta gantung indah yang mereka saksikan di TikTok. 

Nasib Profesi Akuntan di Era AI, Benarkah Bakal 'Punah' di 2030?

Namun, tidak ada struktur seperti itu—video tersebut sepenuhnya dihasilkan oleh AI untuk meningkatkan interaksi. Halusinasi semacam ini menciptakan harapan palsu dan memudarkan batas antara yang nyata dan yang diimajinasikan.

Javier Labourt, seorang psikoterapis klinis berlisensi, menyuarakan kekhawatiran bahwa maraknya masalah ini dapat meniadakan manfaat mendasar dari perjalanan: interaksi dengan orang-orang nyata dan pembelajaran tentang budaya yang berbeda secara langsung, yang mengarah pada empati dan pemahaman yang lebih besar. Ketika halusinasi AI memberikan informasi yang salah, itu sama saja memberikan narasi yang salah tentang suatu tempat bahkan sebelum pelancong meninggalkan rumah.

Waspada Penipuan: Cara Menghindari Jebakan Wisatawan dan Menjamin Perjalanan Aman

Para pelancong yang cerdas harus menyadari bahwa AI adalah alat, bukan oracle. Menggunakan AI sebagai titik awal ide perjalanan sah-sah saja, namun verifikasi silang dengan sumber-sumber tepercaya—peta, website resmi, dan saran dari pemandu wisata lokal—adalah langkah krusial yang tidak boleh dilewatkan. Di era informasi berlimpah, sikap skeptis dan hati-hati adalah paspor terbaik menuju perjalanan yang aman dan autentik.