Terungkap! Inilah Desa di Flores yang Seperti Kampung di Atas Awan
- Indonesia Kaya
Budaya di desa ini sangat dijaga dan dilestarikan secara ketat oleh masyarakat setempat. Warga Desa Wae Rebo masih menjalankan berbagai ritual adat dan tradisi turun-temurun, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka sehari-hari. Kunjungan ke desa ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk belajar dan merasakan langsung kearifan lokal yang autentik.
Pengalaman Wisata yang Autentik
Mengunjungi Desa Wae Rebo bukan sekadar wisata biasa, melainkan sebuah pengalaman budaya yang mendalam. Wisatawan dapat menginap di rumah adat bersama keluarga lokal, mengikuti berbagai aktivitas tradisional seperti menenun kain khas Manggarai, bercocok tanam, serta menyaksikan dan mengikuti upacara adat. Interaksi langsung dengan penduduk desa yang ramah dan terbuka memperkaya pengalaman, sekaligus memberikan pemahaman lebih dalam tentang nilai-nilai leluhur yang dijunjung tinggi.
Desa Wisata Berbasis Komunitas dan Pengakuan Internasional
Sebagai salah satu desa wisata budaya unggulan di Indonesia, Desa Wae Rebo mendapat perhatian tidak hanya dari pemerintah daerah, tetapi juga dari dunia internasional. Desa ini telah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia, khususnya karena keunikan rumah adat dan keberlanjutan pelestarian tradisinya. Pengelolaan pariwisata dilakukan secara berbasis komunitas, memastikan bahwa manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh warga setempat sekaligus menjaga kelestarian budaya dan lingkungan.
Tips Berkunjung ke Desa Wae Rebo
Untuk wisatawan yang berminat mengunjungi Desa Wae Rebo, waktu terbaik adalah pada musim kemarau antara Mei hingga Oktober, saat cuaca cenderung cerah dan jalur trekking lebih aman. Mengingat medan yang menantang, disarankan untuk menyiapkan fisik yang prima dan membawa perlengkapan trekking yang memadai. Pengunjung juga diharapkan untuk menghormati adat istiadat dan aturan lokal selama berada di desa, karena masyarakat setempat sangat menjaga tata tertib dan norma budaya mereka.