Terungkap! Inilah Desa di Flores yang Seperti Kampung di Atas Awan

Desa Wisata Wae Rebo
Sumber :
  • Indonesia Kaya

Lifestyle –Indonesia dikenal dengan kekayaan alam dan budaya yang memukau, termasuk sejumlah desa wisata yang menawarkan pengalaman berbeda bagi para pelancong. Salah satu yang menarik perhatian adalah sebuah desa di Flores, Nusa Tenggara Timur, yang mendapat julukan “kampung di atas awan” karena lokasinya yang berada di ketinggian dan sering diselimuti kabut tipis seperti awan. Desa tersebut adalah Desa Wae Rebo, sebuah permata tersembunyi yang menawarkan pemandangan menakjubkan dan warisan budaya yang masih sangat kental. Artikel ini akan mengupas keunikan desa yang memikat hati ini, sekaligus memberikan gambaran lengkap bagi wisatawan yang ingin mengunjunginya.

Bikin Merinding! Desa Wisata Kete Kesu Toraja Kental dengan Budaya dan Sisi Misteriusnya

Lokasi dan Akses Menuju Desa Wae Rebo

Desa Wae Rebo terletak di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, sekitar 85 kilometer dari Labuan Bajo. Desa ini berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, sehingga menawarkan suasana sejuk dan panorama alam yang spektakuler. Akses menuju desa ini tidak bisa ditempuh dengan kendaraan biasa, melainkan harus dilanjutkan dengan trekking sejauh kurang lebih tiga jam dari titik terakhir, yaitu dari Dusun Denge. Meskipun medan pendakian cukup menantang, perjalanan ini menjadi bagian dari pengalaman wisata yang tak terlupakan.

Bikin Penasaran, Nagari Tuo Pariangan Ini Bikin Jatuh Cinta Sama Budaya Minang

Keindahan Alam yang Menawan

Keistimewaan Desa Wae Rebo tidak hanya terletak pada posisi geografisnya, melainkan juga pada lanskap alam yang mengelilinginya. Desa ini dikelilingi oleh perbukitan hijau yang lebat dengan pepohonan tropis yang masih alami. Karena letaknya yang tinggi, desa ini sering diselimuti oleh kabut tipis yang menambah kesan mistis dan magis, sehingga seolah-olah desa ini memang “melayang” di atas awan. Udara yang segar dan bebas polusi juga menjadi daya tarik tersendiri, sangat cocok untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan kedamaian dari kehidupan perkotaan.

Bosen Liburan Itu-itu Saja? Coba ke Desa Wisata Cikolelet Banten yang Lagi Viral Ini

Arsitektur dan Budaya Unik Desa Wae Rebo

Salah satu daya tarik utama dari Desa Wae Rebo adalah rumah adatnya yang unik, yang dikenal dengan nama Mbaru Niang. Rumah tradisional berbentuk kerucut ini tersusun dalam kelompok yang mengelilingi sebuah lapangan pusat desa, mencerminkan nilai kebersamaan dan harmoni antarwarga. Setiap Mbaru Niang memiliki fungsi sosial dan spiritual yang berbeda, serta dibuat dengan teknik tradisional tanpa menggunakan paku.

Budaya di desa ini sangat dijaga dan dilestarikan secara ketat oleh masyarakat setempat. Warga Desa Wae Rebo masih menjalankan berbagai ritual adat dan tradisi turun-temurun, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka sehari-hari. Kunjungan ke desa ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk belajar dan merasakan langsung kearifan lokal yang autentik.

Pengalaman Wisata yang Autentik

Mengunjungi Desa Wae Rebo bukan sekadar wisata biasa, melainkan sebuah pengalaman budaya yang mendalam. Wisatawan dapat menginap di rumah adat bersama keluarga lokal, mengikuti berbagai aktivitas tradisional seperti menenun kain khas Manggarai, bercocok tanam, serta menyaksikan dan mengikuti upacara adat. Interaksi langsung dengan penduduk desa yang ramah dan terbuka memperkaya pengalaman, sekaligus memberikan pemahaman lebih dalam tentang nilai-nilai leluhur yang dijunjung tinggi.

Desa Wisata Berbasis Komunitas dan Pengakuan Internasional

Sebagai salah satu desa wisata budaya unggulan di Indonesia, Desa Wae Rebo mendapat perhatian tidak hanya dari pemerintah daerah, tetapi juga dari dunia internasional. Desa ini telah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia, khususnya karena keunikan rumah adat dan keberlanjutan pelestarian tradisinya. Pengelolaan pariwisata dilakukan secara berbasis komunitas, memastikan bahwa manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh warga setempat sekaligus menjaga kelestarian budaya dan lingkungan.

Tips Berkunjung ke Desa Wae Rebo

Untuk wisatawan yang berminat mengunjungi Desa Wae Rebo, waktu terbaik adalah pada musim kemarau antara Mei hingga Oktober, saat cuaca cenderung cerah dan jalur trekking lebih aman. Mengingat medan yang menantang, disarankan untuk menyiapkan fisik yang prima dan membawa perlengkapan trekking yang memadai. Pengunjung juga diharapkan untuk menghormati adat istiadat dan aturan lokal selama berada di desa, karena masyarakat setempat sangat menjaga tata tertib dan norma budaya mereka.