Rahasia Candi Borobudur: Dibangun Tanpa Semen, Tapi Bisa Kokoh Berabad-Abad
- Indonesia Kaya
Lifestyle –Candi Borobudur, keajaiban arsitektur Buddha yang berdiri megah di Magelang, Jawa Tengah, menyimpan misteri yang memikat hati para pelancong dan peneliti sejarah.
Dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 oleh Dinasti Syailendra, candi ini bukan hanya simbol spiritual yang mendalam, tetapi juga bukti kecerdasan arsitektur leluhur Indonesia. Yang membuat Borobudur luar biasa adalah fakta bahwa candi ini dibangun tanpa menggunakan semen atau perekat modern, namun mampu bertahan kokoh selama berabad-abad, bahkan setelah menghadapi gempa bumi, letusan gunung berapi, dan terpaan waktu.
Fakta dan Teknik Pembangunan Candi Borobudur
Rahasia di balik ketahanannya terletak pada teknik konstruksi kuno yang cerdas dan pemilihan material yang tepat, menjadikan Borobudur sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO yang paling menakjubkan.
Struktur Borobudur terdiri dari sekitar dua juta blok batu vulkanik, yang sebagian besar diambil dari Sungai Progo di dekatnya. Batu-batu ini, yang dikenal sebagai batu andesit, dipahat dengan presisi luar biasa dan disusun menggunakan teknik interlocking atau saling mengunci. Setiap blok batu dirancang agar pas dengan sempurna tanpa memerlukan perekat, mirip seperti menyusun puzzle raksasa.
Teknik ini memungkinkan struktur candi untuk menahan tekanan dan getaran, termasuk gempa bumi yang kerap melanda wilayah Jawa. Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa para pembangun Borobudur memahami prinsip distribusi beban, sehingga tekanan dari lapisan atas candi didistribusikan secara merata ke lapisan bawah, menciptakan stabilitas yang luar biasa.