5 Usaha di Tempat Wisata yang Bisa Jadi Ladang Cuan, Turis Pasti Ngantri Beli!

Pantai Kelingking
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

Lifestyle –Tempat wisata selalu menjadi magnet bagi jutaan pengunjung, baik domestik maupun mancanegara, yang mencari pengalaman baru dan kenangan tak terlupakan. Di balik keramaian ini, terdapat peluang bisnis yang sangat menjanjikan bagi pelaku usaha yang jeli melihat kebutuhan wisatawan

Hindari Pakai Headphone di Bandara! Ini 5 Alasan Penting dari Pakar

Dari kuliner khas hingga jasa yang memudahkan perjalanan, usaha di sekitar destinasi wisata dapat menjadi ladang cuan yang menggiurkan. 

Berikut adalah lima jenis usaha yang tidak hanya potensial menghasilkan keuntungan besar, tetapi juga selalu diminati wisatawan.

1. Kuliner Khas Daerah dengan Cita Rasa Otentik

Konflik Masih Memanas, Kapan Waktu yang Aman Buat Liburan ke Thailand dan Kamboja?

Bisnis kuliner merupakan salah satu usaha paling menjanjikan di tempat wisata. Wisatawan sering kali ingin mencicipi makanan khas daerah yang mereka kunjungi, karena kuliner menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman wisata. 

Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sektor kuliner menyumbang hingga 30% dari pengeluaran wisatawan di destinasi wisata. Membuka warung makan atau kafe yang menyajikan hidangan lokal, seperti sate lilit di Bali atau gudeg di Yogyakarta, dapat menarik perhatian turis. 

Liburan ke Labuan Bajo dari Jakarta, Tips Ongkos Hemat di Bawah Rp2 Juta

Kunci suksesnya adalah menyajikan makanan yang otentik, higienis, dan terjangkau, dengan suasana tempat yang nyaman dan Instagramable. Promosi melalui media sosial dengan memanfaatkan testimoni pelanggan juga dapat meningkatkan daya tarik, sehingga pengunjung rela antri untuk menikmati sajian Anda.

2. Toko Souvenir dan Oleh-Oleh Khas Daerah

Souvenir dan oleh-oleh selalu menjadi incaran wisatawan untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan atau hadiah bagi keluarga dan teman. Bisnis ini sangat potensial karena wisatawan cenderung mencari produk yang mencerminkan identitas budaya lokal, seperti kerajinan tangan, pakaian adat, atau makanan kemasan khas daerah. Contohnya, di sekitar Candi Borobudur, suvenir seperti miniatur candi atau batik motif lokal sangat diminati. 

Untuk sukses, pastikan kemasan produk praktis, tahan lama untuk perjalanan jauh, dan memiliki nilai estetika tinggi. Menawarkan berbagai pilihan harga juga penting agar dapat menjangkau semua kalangan wisatawan. 

Dengan strategi pemasaran yang tepat, seperti memajang produk di media sosial atau bekerja sama dengan pemandu wisata, toko souvenir dapat menjadi ladang cuan yang ramai dikunjungi.

3. Penginapan Unik dan Terjangkau

Kebutuhan akan tempat menginap adalah salah satu prioritas utama wisatawan, terutama mereka yang berasal dari luar daerah atau luar negeri. Bisnis penginapan, seperti homestay, guesthouse, atau glamping, menawarkan peluang besar di kawasan wisata. 

Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa tingkat hunian penginapan di destinasi wisata populer seperti Bali dan Yogyakarta mencapai 60-80% pada musim libur. Homestay dengan konsep lokal, seperti rumah adat atau desain ramah lingkungan, sering kali lebih diminati dibandingkan hotel mewah karena memberikan pengalaman autentik. 

Menambahkan fasilitas seperti Wi-Fi, sarapan khas daerah, atau paket wisata lokal dapat meningkatkan daya tarik. Promosi melalui platform seperti Traveloka atau Airbnb juga dapat memperluas jangkauan pasar.

4. Jasa Penyewaan Kendaraan dan Peralatan Wisata

Transportasi dan peralatan wisata merupakan kebutuhan penting bagi wisatawan yang ingin menjelajahi destinasi dengan leluasa. Bisnis penyewaan kendaraan, seperti sepeda, motor, mobil, atau bahkan perahu di daerah pantai, memiliki prospek cerah. 

Selain itu, penyewaan peralatan seperti alat snorkeling, tenda camping, atau perlengkapan pendakian juga sangat diminati di destinasi wisata alam. Menurut laporan, bisnis penyewaan kendaraan di daerah wisata seperti Lombok dan Bali dapat menghasilkan pendapatan harian yang signifikan, terutama pada musim libur. 

Kunci suksesnya adalah memastikan kondisi kendaraan atau peralatan dalam keadaan baik, aman, dan bersih, serta menawarkan harga kompetitif. Menyediakan panduan penggunaan atau layanan antar-jemput juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

5. Jasa Pemandu Wisata dan Fotografi

Jasa pemandu wisata (tour guide) dan fotografi menjadi peluang usaha yang tak pernah sepi peminat di tempat wisata. Wisatawan, terutama dari luar daerah atau mancanegara, membutuhkan pemandu untuk menjelaskan sejarah, budaya, atau keunikan destinasi. 

Pemandu yang fasih berbahasa asing atau memiliki pengetahuan lokal mendalam memiliki nilai tambah. Sementara itu, jasa fotografi, termasuk sewa kamera atau jasa pemotretan profesional, sangat diminati untuk mengabadikan momen liburan. 

Bisnis ini dapat menargetkan wisatawan yang ingin foto keluarga, pre-wedding, atau konten media sosial. Modal utama untuk jasa ini relatif kecil, terutama untuk pemandu wisata, karena hanya membutuhkan pengetahuan dan kemampuan komunikasi. Sementara itu, untuk fotografi, investasi pada kamera dan promosi melalui media sosial dapat menarik banyak pelanggan.