Ngeri Banget! Benarkah Ada Makam Keramat di Bandara Soekarno-Hatta yang Tak Bisa Dibongkar?

Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
Sumber :
  • VIVA/Rizkya Fajarani Bahar

Cerita mistis ini diperkuat oleh pengalaman masa lalu saat pembangunan Bandara Soekarno-Hatta pada 1970-an. Menurut warga setempat, upaya untuk memindahkan makam ini gagal karena alat berat yang digunakan selalu mengalami kerusakan. 

Destinasi di Jawa Barat yang Cocok Buat Retreat Sekantor, Budget Murah dan Aksesnya Mudah

Bahkan, sebuah perusahaan asal Prancis yang terlibat dalam pembebasan lahan dilaporkan gagal membongkar makam ini akibat kerusakan berulang pada buldoser mereka. Akhirnya, makam ini dibiarkan tetap berdiri sebagai bagian dari area bandara, menjadikannya salah satu situs yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat.

Pada 2018, PT Angkasa Pura II, pengelola Bandara Soekarno-Hatta, berencana merelokasi Makam Kramat Bunder untuk kebutuhan pembangunan jalur penghubung runway utara dan selatan (east cross taxiway). Vice President of Corporate Communication PT Angkasa Pura II menyatakan bahwa relokasi ini diperlukan karena makam tersebut terdampak proyek infrastruktur. 

Weekend Santai di Grove Festival Cibis yang Ramah Anak, Ini Rundown Acaranya

Namun, proses ini tidak berjalan mulus. Pihak bandara telah menghubungi ahli waris, tetapi hingga berita ini dilaporkan, belum ada kesepakatan. Seorang penjaga makam yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa keluarga ahli waris menolak relokasi, mengacu pada wasiat leluhur yang melarang pemindahan makam karena tanah tersebut merupakan hak milik keluarga.

Nilai Sejarah Makam Keramat di Bandara Soekarno Hatta

Selain nilai mistis, Makam Kramat Bunder juga memiliki nilai sejarah. Makam ini merupakan bagian dari pemakaman umum Desa Pajang sebelum pembangunan bandara. Dikelilingi pohon sambi berusia ratusan tahun, situs ini menjadi simbol keterkaitan antara modernitas bandara dan warisan budaya setempat. 

Adab yang Harus Dijaga Selama Penerbangan, Jangan Sampai Kena Tegur Pilot Ya!

Meski bandara terus berkembang dengan tiga terminal utama yang melayani lebih dari 80 juta penumpang pada 2019, keberadaan makam ini tetap dipertahankan, mencerminkan penghormatan terhadap tradisi lokal.

Halaman Selanjutnya
img_title