Menelusuri Rumah Sakit Jiwa Lawas di Semarang: Wisata Horor untuk Para Pencari Sensasi

Ilustrasi suasana rumah sakit
Sumber :
  • Pixabay/SoyKhaler

Lifestyle –Di tengah hiruk-pikuk kota Semarang yang modern dan dinamis, berdiri sebuah bangunan tua yang telah lama ditinggalkan dan nyaris terlupakan oleh zaman. Rumah sakit jiwa lawas ini, dulunya merupakan fasilitas kesehatan mental yang aktif pada masa kolonial. 

Terungkap! Misteri Kota Tua Jakarta yang Bikin Merinding, Berani Jelajah?

Kini, tempat tersebut berubah menjadi destinasi wisata horor tidak resmi yang menarik para pencinta eksplorasi tempat angker, komunitas urban explorer, hingga pembuat konten bertema mistis dan paranormal. Di balik temboknya yang runtuh dan lorong-lorong gelapnya yang membisu, tersimpan jejak-jejak sejarah, cerita kelam, serta mitos yang tak lekang oleh waktu.

Sejarah Rumah Sakit Jiwa Lawas Semarang

Bangunan rumah sakit jiwa ini berdiri sejak masa Hindia Belanda sebagai salah satu infrastruktur kesehatan mental paling awal di wilayah Jawa Tengah. Fungsi awalnya adalah menampung dan merawat pasien dengan gangguan jiwa, namun metode dan perlakuan medis di masa lalu masih jauh dari standar kemanusiaan modern. 

Wisata Horor di Lawang Sewu, Benarkah Punya 1000 Pintu?

Dokumentasi sejarah menyebutkan bahwa rumah sakit ini pernah menjadi tempat terapi yang kontroversial, seperti penggunaan terapi listrik tanpa pengawasan medis yang memadai.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya sistem pelayanan kesehatan jiwa, rumah sakit ini mulai kehilangan fungsinya. Fasilitas dan pasiennya dipindahkan ke lokasi yang lebih layak, hingga akhirnya bangunan ini dibiarkan kosong dan terbengkalai. Sejak saat itu, beragam cerita mistis dan fenomena supranatural mulai bermunculan, memperkuat kesan angker pada bangunan ini.

Kondisi Fisik dan Lokasi Terkini

Malam Mencekam di Rumah Kentang: Eksplorasi Tempat Angker Paling Fenomenal di Bandung

Secara geografis, rumah sakit jiwa lawas ini terletak di wilayah pinggiran kota Semarang. Bangunannya masih berdiri meskipun sebagian besar dinding dan atap sudah rusak berat. Tidak ada papan nama atau penanda resmi, menjadikannya tempat yang hanya dikenal melalui cerita dari mulut ke mulut atau dokumentasi digital di media sosial.

Interior bangunan menyimpan nuansa menyeramkan: cat tembok yang terkelupas, jendela pecah, peralatan medis tua yang berkarat, serta ruangan-ruangan kecil yang pernah difungsikan sebagai kamar pasien. Lorong-lorong panjang yang gelap serta bau lembap yang khas bangunan tua semakin menegaskan atmosfer wisata horor yang kental di tempat ini.

Cerita Mistis dan Mitos yang Melekat

Tak lengkap rasanya membahas rumah sakit ini tanpa menyinggung kisah-kisah mistis yang menjadi legenda urban. Salah satu cerita yang paling sering diceritakan adalah penampakan sosok perempuan berambut panjang mengenakan pakaian pasien, yang disebut-sebut masih berkeliaran di lorong utama pada malam hari. Suara tangisan lirih, dentingan logam, hingga teriakan tanpa asal kerap terdengar oleh pengunjung yang nekat datang pada waktu larut malam.

Beberapa pengunjung juga melaporkan mengalami fenomena tidak wajar, seperti gangguan pada alat elektronik, penurunan suhu secara tiba-tiba, dan rasa mual atau pusing yang datang mendadak saat memasuki ruangan tertentu. 

Ruangan bekas ruang isolasi disebut-sebut sebagai pusat energi negatif, yang konon merupakan tempat dengan sejarah perlakuan tidak manusiawi terhadap pasien di masa lalu. Mitos mengenai praktik okultisme dan pemanggilan arwah juga menyelimuti tempat ini, meskipun kebenarannya belum pernah terbukti secara ilmiah.

Daya Tarik Wisata Horor dan Urban Exploration

Meski tidak dikelola sebagai destinasi resmi, rumah sakit jiwa ini tetap menarik banyak pengunjung dari berbagai kalangan. Komunitas urban explorer menjadikannya sebagai salah satu lokasi utama untuk uji nyali, eksplorasi sejarah, maupun produksi konten horor untuk platform digital seperti YouTube dan TikTok. Suasana bangunan yang sunyi dan visual dramatis dari kerusakan bangunan menjadi daya tarik tersendiri dalam konteks wisata horor.

Sebagian pengunjung datang dengan motivasi spiritual atau penasaran terhadap cerita-cerita mistis yang menyelimutinya. Ada juga yang menjadikan tempat ini sebagai latar pemotretan bertema gothic atau horror-artistic. Dalam banyak hal, rumah sakit jiwa lawas ini telah menjadi simbol dari sisi gelap sejarah kota Semarang yang menyatu dengan budaya pop dan ketertarikan masyarakat pada dunia supranatural.

Aspek Legalitas dan Etika Eksplorasi

Perlu dicatat bahwa bangunan ini tidak secara resmi dibuka untuk umum. Status hukumnya tidak jelas, dan akses ke dalam area bangunan biasanya dilakukan tanpa izin resmi. Hal ini tentu menimbulkan risiko hukum dan keselamatan. Banyak bagian bangunan yang sudah rapuh dan berpotensi ambruk, sehingga pengunjung yang masuk tanpa alat pelindung diri dan pengetahuan arsitektur dasar dapat menghadapi bahaya serius.

Selain itu, aspek etika juga menjadi perhatian penting. Mengunjungi lokasi bekas fasilitas kesehatan jiwa seharusnya disertai dengan rasa hormat terhadap sejarah dan trauma yang pernah terjadi. 

Vandalisme, pencurian barang antik, hingga tindakan provokatif yang berlebihan demi konten seharusnya dihindari. Kesadaran untuk menjaga nilai sejarah serta empati terhadap jejak kemanusiaan yang tertinggal di tempat seperti ini adalah hal yang perlu ditanamkan dalam praktik wisata horor yang bertanggung jawab.