Tragedi Pembantaian di Toko Merah Kota Tua dan Aura Mistis yang Masih Terasa
- Instagram/tokomerah.jkt
Menurut George Bernhard Schwarz, seorang penulis Belanda yang menyaksikan peristiwa tersebut, jalanan dan sungai dipenuhi mayat hingga memungkinkan seseorang menyeberang tanpa membasahi kaki. Kekejaman ini meninggalkan luka mendalam dalam sejarah Batavia dan menjadikan Toko Merah simbol tragedi kemanusiaan.
Aura Mistis yang Menyelimuti Toko Merah
Tragedi berdarah tersebut tampaknya meninggalkan jejak gaib yang masih terasa hingga kini. Banyak warga dan pengunjung melaporkan pengalaman mistis di sekitar Toko Merah. Suara langkah kaki prajurit, tangisan wanita, dan teriakan di malam hari kerap terdengar, meskipun tidak ada sumber yang jelas. Beberapa pengunjung mengaku melihat sosok wanita bergaun putih di jendela bangunan, yang konon merupakan arwah korban pembantaian.
Salah satu kisah yang cukup terkenal adalah pengalaman seorang wisatawan yang kerasukan saat memotret bangunan. Wisatawan tersebut tiba-tiba berteriak dalam bahasa asing dan kehilangan kesadaran setelah melihat sosok hitam masuk ke bingkai kameranya. Penjaga Toko Merah juga pernah mengaku melihat penampakan wanita bergaun putih dengan rambut panjang di jendela, yang menghilang saat ia mencoba memastikan.
Daya Tarik Wisata Modern
Meski dihantui cerita mistis, Toko Merah tetap menjadi magnet bagi wisatawan. Sejak direstorasi pada 2012, bangunan ini kini berfungsi sebagai tempat pameran dan konferensi, serta kafe estetik bernama RODE Winkel yang mempertahankan nuansa vintage dengan interior kayu dan pilar megah.
Keunikan arsitekturnya, dipadukan dengan sejarah kelam dan kisah mistis, membuat Toko Merah menjadi destinasi wajib bagi mereka yang ingin menjelajahi sisi gelap sejarah Jakarta. Pengunjung sering datang untuk berfoto, mempelajari sejarah, atau sekadar menguji nyali dengan harapan merasakan aura mistis yang tersohor.