Bosan ke Pantai? Coba ke 5 Galeri Seni di Bali Buat Museum Date

ARMA Bali
Sumber :
  • ARMA Museum and Resort

LifestyleBali, yang dikenal dengan pantai-pantainya yang memukau dan sawah hijau yang menawan, juga merupakan surga bagi pecinta seni dan budaya. Di balik keindahan alamnya, pulau ini menawarkan galeri seni dan museum yang kaya akan warisan budaya Bali serta karya seni kontemporer yang memikat. 

Tiket Gratis! Catat Jadwal Festival Layang-layang Yogyakarta 2025

Bagi Anda yang ingin menikmati pengalaman berbeda dari liburan pantai, mengunjungi galeri seni untuk museum date bisa menjadi pilihan sempurna. Dari koleksi lukisan tradisional hingga karya modern yang inovatif, galeri seni di Bali menawarkan wawasan mendalam tentang sejarah, budaya, dan kreativitas pulau ini. 

Berikut adalah lima galeri seni terbaik di Bali yang wajib dikunjungi untuk pengalaman budaya yang tak terlupakan.

1. Museum Puri Lukisan, Ubud

Fasilitas Mewah di Villa Irwan Mussry, Ada Spot Lihat Sunset Pribadi

Museum Puri Lukisan Ubud

Photo :
  • Indonesia Kaya

Museum Puri Lukisan, yang terletak di pusat Ubud, merupakan museum seni tertua di Bali, didirikan pada tahun 1956 oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati dan pelukis Belanda Rudolf Bonnet. Museum ini berfokus pada pelestarian seni rupa Bali klasik dan modern, menampilkan koleksi lukisan dari aliran Kamasan, Ubud, dan Batuan, termasuk karya seniman ternama seperti I Gusti Nyoman Lempad dan Ida Bagus Made. 

6 Tempat Wisata Ini Makin Bagus Saat Musim Hujan, Suasananya Asri Banget!

Dengan lebih dari 150 lukisan dan puluhan patung, museum ini menawarkan perjalanan visual melalui sejarah seni Bali. Pengunjung juga dapat menikmati taman bergaya Bali yang indah, lengkap dengan kolam yang menenangkan. 

Tiket masuk seharga Rp 100.000 (sekitar $6 USD), dan museum buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 18.00. Lokasinya di Jalan Raya Ubud, Gianyar, membuatnya mudah diakses untuk wisatawan yang berada di pusat budaya Bali ini.

2. Neka Art Museum, Ubud

Terletak di Jalan Raya Sanggingan, Kedewatan, Ubud, Neka Art Museum adalah destinasi wajib bagi pecinta seni Bali. Didirikan pada tahun 1976 oleh Wayan Suteja Neka, museum ini menampilkan lebih dari 500 karya seni, termasuk lukisan dan patung, yang terbagi dalam tujuh paviliun. 

Koleksi mencakup karya klasik hingga kontemporer, termasuk lukisan karya Affandi, Walter Spies, dan I Gusti Nyoman Lempad, serta koleksi keris tradisional yang luar biasa. Museum ini tidak hanya menampilkan seni Bali, tetapi juga karya seniman asing yang terinspirasi oleh pulau ini. 

Tiket masuk seharga Rp 100.000, dan museum buka dari Senin hingga Sabtu pukul 09.00–17.00 serta Minggu pukul 12.00–17.00. Pengunjung dapat mengikuti tur berpemandu untuk pengalaman yang lebih mendalam.

3. Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud

ARMA Bali

Photo :
  • ARMA Museum and Resort

Agung Rai Museum of Art (ARMA) di Jalan Raya Pengosekan, Ubud, adalah pusat seni dan budaya yang didirikan pada tahun 1996 oleh Anak Agung Gde Rai. Museum ini menampilkan koleksi lukisan tradisional dan kontemporer, termasuk karya seniman Bali seperti I Gusti Nyoman Lempad dan seniman asing seperti Walter Spies dan Raden Saleh. 

Selain galeri, ARMA juga memiliki teater, perpustakaan, dan kelas seni yang memungkinkan pengunjung untuk belajar tentang budaya Bali. Koleksi lukisan Kamasan yang dilukis di kulit kayu menjadi salah satu daya tarik utama. 

Tiket masuk seharga Rp 100.000, dengan jam buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 18.00. Suasana taman yang asri dan acara budaya seperti pertunjukan tari tradisional menambah daya tarik tempat ini.

4. Museum Pasifika, Nusa Dua

Berlokasi di kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) di Nusa Dua, Museum Pasifika adalah destinasi ideal untuk menjelajahi seni Asia-Pasifik. Museum ini menampilkan lebih dari 350 lukisan dan 250 artefak sejarah dari 200 seniman dari 25 negara, termasuk karya seniman Bali dan seniman internasional seperti Theo Meier dan Adrien-Jean Le Mayeur. Koleksi museum ini mencakup berbagai gaya seni, dari lukisan tradisional hingga karya modern, dengan fokus pada keragaman budaya kawasan. 

Tiket masuk seharga Rp 100.000 (lebih murah jika dibeli secara daring) dan termasuk panduan audio gratis. Museum buka dari Senin hingga Kamis pukul 08.00–17.00 dan Jumat pukul 08.00–12.30, tetapi tutup pada akhir pekan. Pengunjung disarankan membawa kipas karena ruangan tidak ber-AC.

5. SAKA Museum, Jimbaran

SAKA Museum, yang terletak di dalam kompleks AYANA Bali, Jimbaran, adalah museum baru yang dibuka pada tahun 2024 dan didedikasikan untuk merayakan Hari Nyepi dan prinsip Tri Hita Karana. Museum ini menampilkan koleksi seni Bali yang kaya, termasuk ogoh-ogoh terbesar di Bali, karya kolaborasi seniman Komang Gede Sentana Putra dan Ida Bagus Nyoman Surya Wigenam. Pengunjung dapat mengikuti Island of Bali Museum Trail, sebuah aktivitas interaktif yang mengajak menjelajahi budaya Bali melalui kuis dan pameran seni. 

Tiket masuk sementara seharga Rp 120.000, dengan fasilitas ramah disabilitas seperti jalur kursi roda. Museum ini juga memiliki ruang acara seperti East Gallery dan SAKA Garden untuk pameran seni dan acara khusus, menjadikannya tempat yang cocok untuk museum date yang berkesan.