5 Lokasi 'Sarang' Kuyang di Kalimantan, Jangan Datang Sendirian!

Ilustrasi mistis
Sumber :
  • Pixaby

Ritual “Memancing” Kuyang: Di beberapa daerah seperti Melak, Kutai Barat, masyarakat melakukan ritual berani untuk “memancing” Kuyang menggunakan umpan seperti kain berlumur darah nifas atau irisan kulit kaki yang keras. Ritual ini, yang biasanya dilakukan tengah malam, dianggap sebagai cara untuk membuktikan keberadaan Kuyang, meskipun hanya dilakukan oleh mereka yang berpengalaman.

Panduan Wisata Mistis: Menjelajahi Jejak Kuyang

Aturan-aturan yang Harus Diperhatikan untuk Mendaki Gunung Rinjani

Bagi wisatawan yang tertarik dengan sisi gelap Kalimantan, menjelajahi lokasi-lokasi yang terkait dengan Kuyang bisa menjadi pengalaman yang mendebarkan sekaligus mendidik. Namun, eksplorasi ini harus dilakukan dengan penuh hormat terhadap budaya dan kepercayaan lokal. Berikut adalah panduan praktis:

Konsultasi dengan Warga Lokal: Sebelum mengunjungi tempat seperti Sungai Belayan, Sungai Kunjang, atau Pasir Belengkong, bicaralah dengan tetua adat atau warga setempat. Mereka dapat memberikan wawasan tentang cerita Kuyang dan area yang aman untuk dikunjungi.

Pantang Panggil Nama Pendaki di Gunung Rinjani, Apa yang Terjadi Kalau Dilanggar?

Waktu yang Tepat: Penampakan Kuyang sering dikaitkan dengan malam hari, terutama saat bulan purnama. Jika ingin merasakan suasana mistis, kunjungi lokasi pada malam hari, tetapi selalu bersama pemandu lokal dan dalam kelompok.

Hormati Tradisi Lokal: Pelajari cara masyarakat menangkal Kuyang, seperti penggunaan tali ijuk atau doa, untuk memahami budaya setempat. Jangan mencemooh atau meremehkan kepercayaan ini, karena hal itu dapat dianggap tidak sopan.

10 Hotel dengan Teknologi Canggih, Berasa Nginap di Masa Depan

Keamanan dan Etika: Hindari merekam atau memotret tanpa izin, terutama di desa-desa terpencil. Jangan masuk ke area yang dianggap sakral, seperti pohon besar atau makam, tanpa panduan.

Halaman Selanjutnya
img_title