Awas Fake Service! Simak 5 Tips Aman Merawat dan Memperbaiki Perangkat
- Freepik
Lifestyle – Di era serba cepat seperti sekarang, layanan purna jual untuk perangkat rumah tangga semakin dibutuhkan. Banyak orang lebih memilih memperbaiki barang elektroniknya ketimbang langsung membeli baru.
Namun, di tengah tingginya kebutuhan ini, muncul pula oknum yang memanfaatkan kesempatan dengan menawarkan layanan servis palsu atau fake service. Bagi masyarakat awam, tawaran ini sering kali terlihat menarik karena biasanya disertai harga murah dan janji perbaikan cepat.
Sayangnya, tidak semua yang murah itu aman. Banyak kasus menunjukkan perangkat justru rusak lebih parah setelah dibawa ke tempat servis abal-abal.
Pada akhirnya, konsumen malah harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk memperbaikinya kembali, atau bahkan membeli produk baru. Penting untuk diingat bahwa perangkat rumah tangga, terutama elektronik, membutuhkan penanganan profesional.
Perbaikan yang tidak dilakukan oleh tenaga ahli berpotensi menimbulkan risiko, bukan hanya pada barang, tapi juga pada keselamatan pengguna. Misalnya, kesalahan dalam pemasangan kabel atau komponen bisa memicu korsleting listrik hingga kebakaran.
Lalu, bagaimana cara agar tidak tertipu fake service? Berikut lima tips yang bisa diperhatikan:
1. Periksa identitas layanan
Service resmi biasanya memiliki lokasi yang jelas, nomor kontak resmi, dan identitas teknisi yang dapat dipertanggungjawabkan. Jika layanan yang ditawarkan tidak bisa menunjukkan bukti resmi, sebaiknya segera dihindari.
2. Perhatikan spare part yang digunakan
Banyak fake service menawarkan harga murah karena menggunakan komponen tiruan atau bekas. Komponen seperti ini memang bisa bekerja sementara, tetapi tidak akan bertahan lama dan berisiko merusak perangkat lain. Pastikan selalu menanyakan keaslian spare part sebelum memutuskan untuk memperbaiki barang.
3. Jangan mudah tergiur janji servis instan
Perbaikan elektronik sering kali memerlukan pemeriksaan menyeluruh. Jika ada layanan yang menawarkan perbaikan seketika tanpa analisis mendetail, patut dicurigai. Servis resmi biasanya memberikan estimasi waktu perbaikan yang jelas, sehingga konsumen tahu berapa lama harus menunggu.
4. Baca ulasan atau testimoni konsumen lain
Di era digital, hampir semua layanan bisa ditelusuri reputasinya melalui internet atau media sosial. Jika banyak ulasan negatif atau bahkan tidak ada jejak sama sekali, itu tanda bahwa layanan tersebut tidak bisa dipercaya.
5. Pastikan adanya garansi layanan
Service resmi biasanya memberikan garansi perbaikan maupun spare part. Jika penyedia servis tidak mau memberikan jaminan apa pun, sebaiknya jangan ambil risiko.
Ilustrasi servis perangkat
- Istimewa
Di tengah maraknya fake service, sejumlah merek besar turut mengingatkan konsumen agar lebih berhati-hati. Salah satunya adalah MODENA yang baru saja memperluas jaringan layanan resmi di Indonesia.
“MODENA Service Center hadir sebagai pusat layanan resmi yang sepenuhnya didedikasikan untuk purnajual. Di sini, konsumen dapat berkonsultasi dengan teknisi profesional, melakukan perbaikan, hingga membeli spare part asli dalam satu tempat,” kata Sung Yong Hong, Chief Operating Officer MODENA, seperti dikutip dari siaran pers.
MODENA menekankan bahwa semua layanan purna jual resmi mereka menggunakan teknisi profesional dan hanya memakai spare part asli. “Kami hanya menggunakan 100% spare parts asli dengan garansi resmi, serta didukung SLA (Service Level Agreement) yang jelas untuk estimasi waktu perbaikan. Ini menjadi komitmen kami agar konsumen selalu merasa aman dan percaya terhadap kualitas layanan resmi kami,” jelas Rully Sujarko, Head of Customer Care MODENA.
Lebih jauh, MODENA juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tergoda dengan servis palsu. “Kami mengajak seluruh konsumen untuk selalu memilih layanan resmi. Jangan sampai tertipu dengan fake service yang menawarkan harga murah namun berisiko merusak produk,” kata Rully.