Tanda Kamu Akan Jadi Korban PHK Gelombang Berikutnya
- Freepik
Lifestyle –Beberapa bulan terakhir, kabar PHK massal terus bergulir di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Setelah perusahaan melakukan PHK tahap pertama, suasana kerja biasanya berubah drastis. Karyawan yang tersisa kerap merasa was-was, muncul pertanyaan'Apakah aku selamat, atau justru menunggu giliran berikutnya?'
Faktanya, PHK jarang berhenti pada satu gelombang saja. Banyak perusahaan memilih melakukannya secara bertahap, baik untuk menguji efektivitas penghematan maupun menyesuaikan strategi bisnis. Oleh karena itu, memahami tanda-tanda PHK gelombang kedua sangat penting agar kamu bisa lebih siap, bukan panik.
Mengapa PHK Bisa Terjadi Lebih dari Sekali?
PHK biasanya terjadi karena faktor finansial, perubahan strategi, atau restrukturisasi organisasi. Namun, tak jarang perusahaan tidak langsung memangkas tenaga kerja dalam satu waktu. Mereka lebih memilih langkah bertahap.
Analisis dari Crunchbase menyebutkan bahwa banyak perusahaan teknologi melakukan PHK dalam beberapa ronde. Jarak antara PHK pertama dengan gelombang berikutnya rata-rata sekitar 4,5 bulan.
"Sangat menakutkan ketika rekan kerja Anda terkena PHK. Pekerjaan yang tersisa jadi lebih banyak karena orangnya lebih sedikit. Anda mulai mempertanyakan bagaimana sebenarnya kondisi perusahaan," kata analis dari Kruze Consulting, Healy Jones.
Hal ini menunjukkan bahwa PHK pertama sering kali bukan akhir, melainkan awal dari gelombang berikutnya.
Tanda-Tanda Kamu Bisa Jadi Korban PHK Gelombang Kedua
1. Proyekmu Tidak Lagi Jadi Prioritas
Jika kamu sedang mengerjakan proyek yang mendadak dihentikan atau dianggap tidak lagi penting, ini bisa menjadi sinyal bahaya. Forbes mencatat bahwa karyawan yang bekerja pada proyek yang tidak esensial memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi target PHK berikutnya.
2. Keterampilan Mudah Digantikan Teknologi
Di era otomatisasi dan kecerdasan buatan, pekerjaan yang bisa digantikan AI berpotensi besar dihapus. Menurut laporan Forbes, karyawan dengan keterampilan yang dianggap usang atau mudah diganti mesin termasuk dalam kategori berisiko tinggi.
3. Performa Lebih Rendah dari Rekan Kerja
Meski terdengar keras, performa kerja yang menurun adalah salah satu indikator paling jelas. Analisis menunjukkan bahwa karyawan dengan kinerja di bawah rata-rata menempati 41% dari kelompok paling rawan terkena PHK. Selain itu, Business Insider menambahkan bahwa jika kamu mulai jarang diajak rapat, tidak lagi menerima email penting, atau merasa “dipinggirkan”, itu bisa jadi tanda awal yang mengkhawatirkan.
4. Hiring Freeze dan Budget Dikunci
U.S. News melaporkan, tanda lain yang tak kalah jelas adalah ketika perusahaan membekukan rekrutmen, tidak mengganti karyawan yang resign, atau menghentikan proyek baru. Ini pertanda manajemen sedang mengencangkan ikat pinggang, yang biasanya diikuti dengan pemangkasan tenaga kerja tambahan.
5. Eksekutif atau Pimpinan Senior Mulai Pergi
Pergantian manajemen sering kali jadi pertanda restrukturisasi besar. Jika kamu melihat eksekutif senior keluar atau ada pergantian kepemimpinan mendadak, bisa jadi perusahaan sedang bersiap dengan gelombang perubahan, termasuk PHK lanjutan.
6. “Paranoid Attribution” Mulai Merebak
Michele Williams, Profesor Manajemen dan Kewirausahaan dari University of Iowa, menyebut fenomena ini sebagai paranoid attribution.
“Kalau bos lewat dan tidak menyapa, apakah mereka sedang merencanakan memecat saya? … Inilah yang disebut para ahli sebagai paranoid attribution,” kata dia.
Artinya, ketika lingkungan kerja penuh kecemasan, karyawan cenderung menafsirkan hal-hal kecil sebagai tanda pemecatan. Ini tidak selalu fakta, tapi sering kali merupakan refleksi dari komunikasi perusahaan yang buruk.
Mengenali sinyal PHK bukan berarti kamu harus hidup dalam ketakutan. Tujuannya adalah agar kamu bisa lebih siap secara mental maupun praktis. Dengan membaca tanda-tanda lebih awal, kamu bisa menyiapkan rencana cadanganmulai dari memperkuat keterampilan, memperluas jaringan, hingga menata keuangan pribadi.
Bagi sebagian orang, PHK memang tak terhindarkan. Tapi, orang yang waspada biasanya lebih cepat bangkit dan menemukan jalur karier baru dibanding mereka yang terkejut tanpa persiapan.