Motivasi Buat Maba Biar Semangat Kuliah, Ingat Nasihat dari Kang Dedi Mulyadi Ini!

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

Lifestyle –Memasuki dunia perkuliahan sering kali menjadi babak baru yang penuh tantangan sekaligus peluang bagi mahasiswa baru (maba). Euforia menjadi bagian dari komunitas akademik kerap bercampur dengan kebingungan menghadapi tanggung jawab baru, mulai dari mengatur waktu hingga mengejar prestasi.

Sering Dialami Pekerja, Kenali ‘Boreout’ yang Lebih Bahaya dari Burnout!

Namun, bagaimana caranya agar semangat kuliah tetap terjaga di tengah dinamika tersebut? Inspirasi dari Dedi Mulyadi, mantan Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM), menawarkan panduan berharga untuk menjalani perjalanan perkuliahan dengan penuh makna.

Keseimbangan Hati dan Pikiran: Fondasi Kesuksesan Mahasiswa

Salah satu nasihat inti dari KDM adalah pentingnya menjaga keseimbangan antara hati dan pikiran. Dalam pandangannya, hati mencerminkan sifat feminin yang melahirkan intuisi dan kepekaan, sementara pikiran mewakili sifat maskulin yang membentuk logika dan sistem yang terukur.

6 Manfaat Kunjungan Kerja bagi Mahasiswa, Bekal Menuju Dunia Profesional

“Mahasiswa yang sukses bukan hanya yang pintar membaca buku di perpustakaan, tapi juga yang mendengar, melihat, dan merasakan,” ujar KDM, di hadapan 4.800 mahasiswa baru UPNVJ, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, baru-baru ini.

Keseimbangan ini relevan bagi mahasiswa baru yang sering kali terjebak dalam tekanan akademik semata. Hati yang peka memungkinkan mahasiswa memahami lingkungan sosial, menjalin hubungan yang bermakna, dan merespons tantangan dengan empati. 

5 Kalimat yang Harus Dihindari Orang Tua Jika Mau Anak Sukses

Sebaliknya, pikiran yang terlatih membantu merancang strategi belajar yang efektif dan bersaing di ranah akademik maupun profesional. Dengan menggabungkan keduanya, mahasiswa dapat mengembangkan kecerdasan holistik yang tidak hanya berfokus pada nilai, tetapi juga pada pertumbuhan pribadi.

Pengalaman Hidup: Guru Terbesar di Luar Kelas

KDM menegaskan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari indeks prestasi kumulatif (IPK) atau nilai di transkrip. Pengalaman hidup, menurutnya, sering kali menjadi penentu utama keberhasilan. 

“Organisasi terbesar dalam hidup Anda adalah alam semesta. Lewatilah, hadapi gelombangnya, dan latih emosi serta daya pikir Anda,” katanya. 

Bagi maba, ini berarti tidak hanya terpaku pada buku teks atau ruang kuliah. Terlibat dalam organisasi kampus, kegiatan sosial, atau bahkan proyek kecil di luar perkuliahan dapat membentuk kecerdasan emosional dan intelektual. Misalnya, mengikuti unit kegiatan mahasiswa (UKM), magang, atau menjadi relawan dapat melatih keterampilan seperti kepemimpinan, kerja sama tim, dan adaptasi terhadap situasi tak terduga. Pengalaman ini memperkaya wawasan dan mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia nyata setelah lulus.

Jangan Takut Hadapi Pasang Surut

Perjalanan kuliah tidak selalu mulus. Ada kalanya mahasiswa menghadapi kegagalan, seperti nilai yang kurang memuaskan atau kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru. KDM menekankan pentingnya merangkul pasang surut ini sebagai bagian dari proses pembelajaran. 

“Kalau ingin sukses, perbanyaklah pengalaman. Jangan takut melewati pasang surut hidup, karena dari situlah kekuatan Anda terbentuk,” tegasnya.

Bagi maba, nasihat ini menjadi pengingat untuk tidak mudah menyerah. Kegagalan dalam ujian atau kesulitan memahami materi kuliah adalah peluang untuk belajar ketahanan dan kreativitas dalam mencari solusi. 

Misalnya, jika menemui kesulitan dalam suatu mata kuliah, cobalah berdiskusi dengan dosen, bergabung dengan kelompok belajar, atau mencari sumber belajar tambahan. Setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh lebih kuat.

Prioritas dan Pengelolaan Keuangan

Dalam salah satu interaksinya, KDM bercanda tentang pentingnya mengelola prioritas, seperti saat ia menyinggung kebutuhan akan skincare dan pakaian seorang mahasiswa. Meski disampaikan dengan nada ringan, pesan ini mengandung makna mendalam: mahasiswa perlu bijak mengelola keuangan dan fokus pada hal-hal yang mendukung tujuan jangka panjang. 

Sebagai contoh, KDM menantang seorang mahasiswa untuk mengurangi biaya hidup dari Rp1,5 juta menjadi Rp1 juta per bulan, dengan janji menanggung selisihnya. Bagi maba, ini adalah pelajaran berharga untuk membuat anggaran bulanan, memprioritaskan kebutuhan seperti buku atau biaya akademik, dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Keterampilan ini tidak hanya membantu selama kuliah, tetapi juga menjadi bekal penting di kehidupan profesional nanti.

Menjalin Interaksi dan Membangun Jaringan

Interaksi sosial juga menjadi fokus nasihat KDM. Dengan gaya santai, ia mengajak mahasiswa berinteraksi langsung di panggung, menciptakan suasana akrab yang membuat pesannya mudah diterima. Hal ini mengingatkan maba bahwa kuliah bukan hanya tentang belajar di kelas, tetapi juga tentang membangun jaringan. Berinteraksi dengan dosen, senior, atau teman dari berbagai latar belakang dapat membuka peluang baru, baik dalam hal akademik, karier, maupun pengembangan diri.

Misalnya, mengikuti seminar, diskusi kelompok, atau acara kampus dapat memperluas wawasan dan membangun koneksi yang bermanfaat di masa depan. Jaringan yang kuat sering kali menjadi kunci untuk mendapatkan rekomendasi, peluang magang, atau bahkan pekerjaan setelah lulus.