“Pertanyaan Terakhir HRD: Kamu Ada Pertanyaan?” Tips Jawaban Jitu Biar Kamu Lolos Interview Kerja
- Freepik
Lifestyle –Sesi wawancara kerja hampir selesai. HRD menutup dengan kalimat yang terdengar ramah, tapi sebenarnya menantang “Kamu ada pertanyaan untuk kami?”
Banyak pelamar tersenyum kaku, menggeleng, atau menjawab, “Enggak, sih, semua udah jelas.” Padahal, ini momen penting yang bisa menjadi penentu apakah kamu dianggap layak naik ke tahap selanjutnya.
Menurut pakar rekrutmen dan pendiri Cultivated Culture, Austin Belcak, justru di bagian ini kamu bisa menonjol dibanding kandidat lain.
"Wawancara bukan hanya soal menjawab, tapi juga tentang menunjukkan rasa ingin tahu dan strategi bertanya yang tepat," ujarnya dalam wawancara dengan Forbes.
Kenapa Pertanyaan “Ada Pertanyaan?” Itu Krusial
Bukan basa-basi, pertanyaan pamungkas ini punya banyak fungsi mengukur ketertarikanmu pada posisi dan Perusahaan, melihat seberapa baik kamu mempersiapkan diri dan menilai kemampuan berpikir kritis dan komunikasi.
Austin Belcak menyebutkan bahwa kandidat yang bertanya dengan strategi menunjukkan dua hal penting yakni pemahaman bisnis dan kesadaran akan peran mereka di dalamnya.
“Bertanya dengan cerdas artinya kamu serius,” tegasnya.
Kesalahan Umum Saat Menjawab
Sebelum masuk ke contoh jawaban, kenali dulu kesalahan yang sering dilakukan:
- Tidak Bertanya Sama Sekali
Memberi kesan pasif dan kurang antusias. - Bertanya Soal Gaji di Awal
Hindari mengangkat topik kompensasi sebelum waktunya. Ini bisa memberi kesan kamu hanya fokus pada uang. - Bertanya Hal Umum yang Bisa Dicari di Google
Seperti: “Perusahaan ini berdiri sejak kapan, ya?” — Ini menunjukkan kamu tidak riset.
Cara Jawab yang Bikin Kamu Menonjol
Berikut pendekatan yang direkomendasikan oleh Austin Belcak dan HR expert lain:
1. Tunjukkan Antusiasme & Riset
Contoh:
“Saya membaca bahwa tim marketing di sini baru saja meluncurkan kampanye digital yang cukup inovatif. Apakah ada peluang kolaborasi antar-tim dengan divisi lain seperti desain atau konten?”
Kalimat ini menunjukkan kamu sudah riset, tertarik pada dinamika internal tim dan berpikiran kolaboratif.
2. Tanyakan Tentang Ukuran Sukses
Contoh:
“Seperti apa ukuran keberhasilan untuk posisi ini dalam 3 atau 6 bulan pertama?”
Pertanyaan ini menunjukkan kamu fokus pada hasil, siap memberi kontribusi dari awal serta ingin bekerja sesuai ekspektasi perusahaan.
3. Tanyakan Tentang Tantangan Posisi
Contoh:
“Apa tantangan terbesar yang biasanya dihadapi seseorang di posisi ini, dan bagaimana biasanya perusahaan mendukungnya?”
Ini menunjukkan kamu tidak naif, kamu siap menghadapi realitas kerja.
4. Tanyakan Soal Budaya Tim
Contoh:
“Bagaimana gaya komunikasi atau kerja sama dalam tim ini sehari-harinya?”
HRD suka pertanyaan ini karena menunjukkan kamu peduli dengan kenyamanan kerja, serta ingin tahu apakah kamu cocok secara budaya kerja.
5. Akhiri dengan “Bagaimana Tahapan Selanjutnya?”
Contoh:
“Terima kasih banyak atas penjelasannya hari ini. Boleh saya tahu apa tahapan seleksi berikutnya?”
Sopan, profesional, dan menunjukkan kamu serius menantikan kabar dari mereka.
Tips dari Austin Belcak: Siapkan Minimal 3 Pertanyaan
Dalam sesi wawancara, kemungkinan beberapa pertanyaanmu sudah terjawab sepanjang diskusi. Karena itu, Belcak menyarankan untuk menyiapkan setidaknya tiga pertanyaan, agar saat giliranmu bertanya, kamu tetap punya stok.
Ia juga menekankan pentingnya mencatat poin penting sepanjang interview, karena dari situ kamu bisa mengembangkan pertanyaan lanjutan secara spontan ini membuat kamu tampak aktif dan responsif.
Apa yang Harus Dihindari?
Selain yang sudah disebutkan, berikut beberapa jenis pertanyaan yang sebaiknya tidak kamu ajukan:
- “Jam masuk kantor di sini jam berapa ya?”
- “Ada peluang kerja remote gak?”
- “Kalau saya keterima, kapan bisa minta cuti?”
Pertanyaan-pertanyaan ini sah-sah saja, tapi bukan di sesi pertama wawancara kerja. Simpan untuk diskusi lanjutan atau setelah kamu ditawari posisi.