3 Rahasia Parenting ala Rasulullah SAW Masih Relevan sampai Sekarang

Ilustrasi Keluarga
Sumber :
  • Freepik

Penelitian modern juga menunjukkan hal yang sejalan. Suara keras orang tua dapat merusak koneksi saraf di otak anak dan berdampak pada perkembangan kognitifnya. Artinya, kemarahan yang dilampiaskan dengan teriakan bukan hanya melukai hati anak, tetapi juga bisa menghambat kecerdasan emosional dan akademiknya.

Bukan Manja, Ini Alasan Orang Tua Jadi Mudah Tersinggung Seiring Usia

Dengan berbicara lembut, Anda tidak hanya membangun kedekatan emosional, tetapi juga membantu anak tumbuh dengan rasa aman dan percaya diri.

2. Memilih Waktu yang Tepat untuk Memberikan Nasihat

Rasulullah SAW dikenal bijak dalam menyampaikan nasihat. Beliau tidak menegur atau menasihati sahabatnya setiap saat, melainkan memilih waktu yang tepat agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik.

Orang Tua Wajib Tahu, 7 Ucapan Ini Bisa Bikin Anak Jadi Lebih Percaya Diri

Prinsip ini juga sangat relevan dalam pola asuh modern, yaitu orang tua sering kali memberi nasihat kapan pun mereka merasa perlu, tanpa memikirkan kondisi emosional anak. Cara ini bisa membuat anak merasa jenuh dan bahkan menolak nasihat yang diberikan.

“Yang jelas tidak terlalu sering, tidak terus meneruskan dan tidak dilakukan dengan cara yang deskriptif yakni dengan cara-cara yang mungkin bisa menghancurkan harga diri seorang anak. Misalnya, memarahinya di depan orang banyak atau mengatakan hal yang tidak-tidak terhadap anak sendiri," ujar Ning Imaz.

Kuasai 15 Keterampilan Karier Ini Dijamin Tak Gampang Tergeser di Dunia Kerja

Dalam pandangan Imam Ghazali, anak yang terlalu sering dinasihati justru bisa “kebal” terhadap petuah itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk tahu kapan anak siap menerima nasihat, misalnya ketika suasana hatinya tenang atau setelah ia melakukan refleksi diri.

Halaman Selanjutnya
img_title