Anak Sulit Menghafal? 4 Rahasia Ilmiah Ini Bisa Bikin Ingatan Mereka Super Kuat!
- Freepik
Lifestyle –Apakah anak Anda sulit mengingat tabel perkalian atau menghafal cerita untuk ujian? Kabar baiknya, daya ingat mereka bisa diperkuat dan dilatih. Memori adalah kekuatan super tak terlihat yang menjadi bahan bakar perjalanan belajar anak. Namun, daya ingat bukan hanya soal faktor genetik.
Ahli saraf menemukan bahwa otak anak sangat mudah beradaptasi, dan kebiasaan sehari-hari bisa secara signifikan meningkatkan kemampuan mereka untuk menyimpan serta mengingat kembali informasi.
Meningkatkan daya ingat anak bukan soal suplemen mahal atau les tambahan tanpa henti, melainkan melalui kebiasaan sederhana yang terbukti secara ilmiah, seperti tidur cukup, teknik active recall, aktivitas fisik teratur, dan nutrisi yang ramah untuk otak.
Berikut empat formula berbasis sains yang bisa dicoba orang tua agar anak lebih tajam daya ingatnya seperti dilansir dari laman Times of India.
1. Tidur Tidak Boleh Ditawar
Konsolidasi memori terjadi saat anak tidur. Studi menunjukkan bahwa tidur memperkuat koneksi saraf yang terbentuk sepanjang hari, mengubah pelajaran jangka pendek menjadi pengetahuan jangka panjang.
Orang tua bisa membantu dengan memastikan anak usia sekolah tidur 9–11 jam setiap malam. Sebuah studi tahun 2013 di Journal of Sleep Research menemukan bahwa anak yang tidur cukup dan teratur memiliki hasil lebih baik dalam tes daya ingat dibanding anak dengan pola tidur tidak teratur.
2. Active Recall Lebih Baik daripada Membaca Ulang
Sekadar membaca ulang catatan tidak seefektif menguji ingatan. Orang tua bisa mendorong anak untuk menutup buku lalu mengulang jawaban, atau membuat kuis kecil dalam format permainan seru.
Sebuah studi penting tahun 2008 yang diterbitkan di Science menunjukkan bahwa siswa yang berlatih active recall, mengingat informasi tanpa melihat catatan dapat menyimpan hingga 50% lebih banyak dibanding mereka yang hanya membaca ulang materi.
3. Bermain dan Olahraga Memberi Energi pada Otak
Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk otot, tapi juga memberi nutrisi pada otak. Mengajak anak bermain di luar ruangan, olahraga, atau sekadar bergerak aktif 20 menit sehari bisa memberikan dorongan daya ingat yang tidak bisa diberikan buku pelajaran saja.
Sebuah riset tahun 2014 di Neuroscience & Biobehavioral Reviews menemukan bahwa olahraga aerobik meningkatkan aliran darah ke hippocampus bagian otak yang menjadi pusat memori—dan membantu memperbaiki daya ingat jangka pendek maupun jangka panjang.
4. Nutrisi Sehat: Makanan untuk Otak
Pilihan makanan berpengaruh langsung pada daya ingat. Membatasi konsumsi gula berlebih bisa mencegah penurunan energi yang mengganggu konsentrasi, sementara makanan utuh, buah berwarna-warni, serta hidrasi yang cukup membangun fondasi nutrisi untuk fokus dan ingatan yang lebih tajam.
Sebuah studi tahun 2016 di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa pola makan kaya asam lemak omega-3 (seperti dari ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian) berhubungan dengan performa memori yang lebih baik pada anak dan remaja.
Dengan menanamkan keempat formula ini dalam rutinitas sehari-hari, orang tua tidak hanya membantu anak belajar lebih giat, tapi juga lebih cerdas, sekaligus membangun keterampilan memori yang bermanfaat seumur hidup.