5 Kegiatan Seru untuk Mengurangi Screen Time pada Anak
- Freepik
Lifestyle – Anak yang terlalu sering menatap layar ponsel, tablet, atau televisi dapat berdampak buruk pada kesehatan mata, konsentrasi, hingga pola tidur. Ada banyak kegiatan seru sebagai cara efektif untuk mengurangi durasi paparan layar (screen time) sekaligus momen anak belajar, berkreasi, dan menikmati waktu bersama keluarga.
Kecanduan gadget pada anak dapat membawa berbagai dampak negatif bagi tumbuh kembang si kecil. Dari sisi kesehatan fisik, terlalu lama menatap layar berisiko menimbulkan kelelahan mata, gangguan penglihatan, serta postur tubuh yang buruk karena sering duduk membungkuk.
Kurangnya aktivitas fisik juga dapat memicu kenaikan berat badan atau obesitas. Selain itu, paparan cahaya biru dari layar sebelum tidur dapat mengganggu produksi hormon melatonin, membuat anak sulit tidur atau kualitas tidurnya menurun.
Tak hanya itu, kecanduan gadget sering menyebabkan anak kehilangan fokus dan motivasi belajar karena lebih tertarik dengan permainan atau video yang mereka lihat. Kondisi ini dapat berdampak pada penurunan prestasi di sekolah.
Dari sisi sosial dan emosional, anak yang terlalu sering bermain gadget cenderung menarik diri dari interaksi nyata, lebih mudah gelisah, bahkan cepat marah saat gadgetnya diambil. Jika tidak ada pendampingan yang tepat, mereka juga berisiko terpapar konten yang tidak sesuai usia, yang dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku.
Oleh sebab itu, orang tua seyogyanya mulai mengajak anak melakukan aktivitas seru guna mengurangi paparan layar. Berikut lima ide kegiatan membantu mengurangi screen time sekaligus melatih kreativitas, ketangkasan, dan mempererat hubungan (bonding) dalam keluarga.
1. Eksperimen Sains Sederhana di Rumah
Mengajak anak melakukan percobaan sains sederhana bisa menjadi pilihan tepat untuk memadukan hiburan dan edukasi. Contohnya, membuat gunung berapi mini menggunakan soda kue dan cuka, atau melihat perubahan warna air dengan tambahan pewarna makanan.
Aktivitas ini bukan hanya seru, tetapi juga melatih logika, motorik halus, dan rasa ingin tahu. Hasil yang mengejutkan sering kali membuat anak lebih bersemangat untuk mencoba percobaan lain.
2. Bermain di Taman
Ilustrasi Anak Bermain di Taman
- -
Co-Founder Loluna, Bianca Belnadia, mengatakan orang tua yang mengajak anak bermain di luar rumah adalah cara efektif mengurangi screen time sekaligus mendukung tumbuh kembangnya. Sayangnya, ia menyoroti fasilitas taman yang tidak layak bahkan 9 dari10 kota di Indonesia dikategorikan tidak ramah anak karena minimnya taman dan ruang bermain terbuka dan sementara 70 persen fasilitas yang ada sudah tidak layak pakai.
"Di sinilah kami ingin membantu. Akses terhadap ruang bermain adalah #HakSemuaAnak, bukan kemewahan,” ujar Bianca dalam keterangannya.
Loluna Baby Skincare melakukan renovasi taman bermain di TK Islam Al Abror, Ciracas, Jakarta Timur yang telah berdiri hampir 45 tahun tanpa peremajaan fasilitas bermain. Fasilitas baru ini aman, edukatif, dan inklusif, bisa digunakan oleh para siswa serta lebih dari 100 keluarga di lingkungan sekitar.
Anak-anak membutuhkan ruang untuk bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Mengajak si kecil bermain di luar, seperti petak umpet, lompat tali, atau balap karung, dapat meningkatkan kebugaran sekaligus mengasah kemampuan sosial.
Aktivitas ini juga membantu anak belajar kerja sama serta melatih ketangkasan tubuh. Luangkan waktu khusus di akhir pekan untuk bermain bersama di taman atau halaman rumah agar mereka terbiasa menikmati udara segar.
Bagi Loluna, pencapaian bisnis bukan hanya soal angka penjualan tetapi pertumbuhan bisnis harus berjalan seiring dengan kontribusi sosial yang nyata. Meski baru dua tahun berdiri, brand ini sudah berhasil membuat produk andalannya viral di marketplace besar Indonesia dan mampu bersaing dengan raksasa industri.
Untuk memastikan manfaat ini berkelanjutan, Loluna menggandeng Benihbaik. Bianca menambahkan, aksi renovasi taman ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan pelanggan yang setia memilih dan percaya konsumen.
"Setiap pembelian yang mereka lakukan bukan hanya membawa manfaat untuk keluarga sendiri, tapi juga ikut menghadirkan ruang bermain aman bagi anak-anak lain. Dari pelanggan untuk pelanggan, inilah bukti bahwa kebaikan bisa menular dari satu keluarga ke keluarga lainnya,” tegasnya.
3. Membuat Kerajinan Tangan
Kerajinan tangan (DIY craft) .erupakan cara efektif untuk mengasah kreativitas sekaligus mengalihkan perhatian dari layar. Orang tua bisa menyediakan bahan sederhana seperti kertas warna, gunting, lem, dan cat air.
Anak dapat membuat kartu ucapan, topeng lucu, atau kolase dari daun kering. Selain melatih koordinasi mata-tangan, kegiatan ini menumbuhkan rasa bangga ketika mereka berhasil menyelesaikan karya sendiri.
4. Membaca Buku Bersama
Membaca buku bersama anak bukan hanya membantu meningkatkan kemampuan literasi, tetapi juga menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat. Pilih buku cerita bergambar sesuai usia mereka dan bacakan dengan ekspresi yang hidup agar momen membaca terasa menyenangkan.
Orang tua dapat membuat “pojok baca” yang nyaman di rumah untuk menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini. Aktivitas ini menjadi alternatif yang menenangkan setelah anak beraktivitas fisik.
5. Memasak Resep Sederhana
Memasak bersama anak adalah kegiatan menyenangkan yang dapat mempererat hubungan keluarga. Pilih resep mudah dan aman, seperti membuat sandwich lucu, es buah, atau salad sederhana.
Libatkan anak dalam langkah-langkah yang sesuai usianya, seperti mencuci bahan atau menghias makanan. Selain melatih konsentrasi dan koordinasi, mereka juga belajar mengenal berbagai bahan makanan yang menyehatkan.
Dengan menghadirkan aktivitas yang kreatif dan menyenangkan, screen time pada anak bisa dikelola dengan lebih baik tanpa membuat mereka merasa kehilangan hiburan. Orang tua pun berkesempatan mempererat hubungan dengan buah hati sambil menumbuhkan keterampilan baru yang bermanfaat untuk masa depan mereka.