Ramai Soal Acha Septriasa dan Vikcy Kharisma, Apa itu Co Parenting?

Ilustrasi suami-istri bertengkar usai punya anak
Sumber :
  • iStock

Kehadiran orang tua dalam kehidupan anak bukan hanya soal fisik, tetapi juga emosional. Dukungan kecil seperti ini memberi dampak besar bagi rasa percaya diri anak, yang tahu bahwa ia dicintai oleh kedua orang tuanya.

Tantangan Co-Parenting dan Cara Mengatasinya

8 Alasan Mengapa Anak Perlu Belajar Coding Sejak Dini

Meski ideal, menjalani co-parenting tidak selalu mudah. Banyak pasangan yang kesulitan menjaga hubungan profesional dengan mantan karena masih terbawa emosi masa lalu. Berikut beberapa tantangan umum:

  1. Masih ada luka emosional atau amarah.
    Solusi: Fokuskan perhatian pada kebutuhan anak, bukan konflik pribadi. Bila perlu, konsultasi dengan terapis keluarga.

  2. Baru Pulang Kerja Malah Emosi Lihat Rumah Berantakan? Ini Penjelasan Psikologisnya

    Perbedaan gaya pengasuhan.
    Solusi: Buat kesepakatan dasar tentang aturan anak, seperti jam tidur, screen time, dan cara disiplin.

  3. Pasangan baru dalam kehidupan masing-masing.
    Solusi: Jelaskan peran pasangan baru kepada anak dengan jujur dan bertahap. Tetap utamakan kepentingan anak.

  4. Bos Sering Marahi Karyawan di Depan Umum? Tegas atau Tidak Tahu Cara Memimpin?

    Komunikasi yang buruk atau tidak konsisten.
    Solusi: Gunakan aplikasi co-parenting atau jadwal tetap untuk komunikasi dan pertemuan.

Menurut Dr. Kruk, salah satu kunci keberhasilan co-parenting adalah memiliki struktur komunikasi yang jelas, termasuk jadwal pengasuhan, keputusan besar seperti sekolah dan kesehatan, serta kesepakatan tentang cara menyelesaikan konflik.

Tips Co-Parenting Sehat untuk Pasangan yang Sudah Berpisah

Untuk memulai co-parenting yang sehat, berikut beberapa langkah praktis:

Halaman Selanjutnya
img_title