Tak Semua Anak Harus Jago Matematika, Ini 9 Jenis Kecerdasan Anak Menurut Ahli
- Shuttershock
Orang tua perlu memahami bahwa setiap anak unik dan butuh pendekatan yang berbeda. “Setiap anak membutuhkan pendekatan yang disesuaikan karena Si Kecil itu istimewa dengan karakter, minat serta kebutuhannya masing-masing," ungkap Kenty Novita Pratiwi, Senior Brand Manager Morinaga.
"Kami percaya bahwa setiap anak punya mimpi menjadi apa saja sesuai dengan potensi yang dimiliki, dan kami ingin menginspirasi semua ayah bunda, untuk memberikan Atensi, mendukung Potensi, dan memberikan Nutrisi terbaik sejak dini untuk mewujudkan mimpi besar Si Kecil."
Tak hanya itu, Kementerian Kesehatan RI juga mengakui pentingnya stimulasi kecerdasan yang terarah berdasarkan teori ini. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 62 Tahun 2015 juga menekankan pentingnya stimulasi kecerdasan yang terarah dari masa awal pertumbuhan, berdasarkan teori Kecerdasan Majemuk, guna meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia.
Dukungan Teknologi untuk Bantu Orang Tua
Mendukung kebutuhan ini, pendekatan berbasis teknologi kini hadir untuk membantu orang tua mengenali potensi anak secara lebih tepat. Dalam acara Door of Future Experience di CFD Jakarta, terdapat penggunaan teknologi AI dalam program parenting yang mengadopsi teori kecerdasan majemuk.
“Kami memahami bahwa selain pemenuhan nutrisi, ayah bunda juga membutuhkan dukungan agar dapat semakin memahami dan dapat merespons kebutuhan anak secara tepat. Karena itu kami mengembangkan teknologi AI Morinaga MIPP yang kami sematkan di ‘Door of Future’ untuk membantu ayah bunda mendapatkan wawasan yang lebih luas dalam mengenali bakat dan kecerdasan alami Si Kecil sejak dini,” jelas Kenty Novita Pratiwi.
Kini saatnya orang tua berhenti membandingkan anak satu dengan yang lain. Cerdas bukan cuma soal nilai tinggi di matematika, tapi juga bagaimana anak mampu mengekspresikan diri, berkomunikasi, memahami orang lain, dan mencintai dunia sekitarnya.