Anak Takut ke Dokter? Bisa Jadi Kesalahan Ini Dilakukan Sejak Kecil
- Freepik
Selama pemeriksaan, anak sering merasa rentan karena berada di lingkungan asing dengan orang yang tidak dikenal. Beberapa orang tua tidak memberikan dukungan emosional, seperti memegang tangan anak atau memberikan kata-kata penyemangat, yang dapat membuat anak merasa sendirian.
Menurut American Academy of Pediatrics, kehadiran fisik dan emosional orang tua selama prosedur medis dapat mengurangi stres anak hingga 50%. Duduklah di dekat anak, pegang tangannya, atau alihkan perhatiannya dengan cerita atau lagu favorit. Jika memungkinkan, minta dokter untuk menjelaskan setiap langkah pemeriksaan agar anak merasa lebih terlibat.
5. Mengabaikan Pengalaman Negatif Sebelumnya
Pengalaman traumatis, seperti suntikan yang menyakitkan atau pemeriksaan yang tidak nyaman, dapat meninggalkan kesan mendalam pada anak. Jika orang tua tidak membahas pengalaman ini, anak mungkin menyimpan ketakutan yang tidak terselesaikan. Setelah kunjungan, ajak anak berbicara tentang apa yang mereka rasakan, misalnya, “Apa yang membuatmu takut tadi?”
Dengarkan tanpa menghakimi, lalu jelaskan bahwa rasa sakit sementara, seperti suntikan, membantu mereka tetap sehat. Untuk kunjungan berikutnya, minta dokter menggunakan teknik pengalihan, seperti memberikan mainan kecil atau stiker setelah pemeriksaan, untuk menciptakan pengalaman positif.
Tips Membantu Anak Merasa Nyaman
Untuk mengurangi ketakutan, jadwalkan kunjungan ke dokter di waktu anak sedang rileks, seperti pagi hari setelah sarapan. Hindari janji bahwa “tidak akan sakit” jika prosedur melibatkan suntikan, karena kebohongan dapat merusak kepercayaan anak. Sebaliknya, katakan, “Mungkin sedikit tidak nyaman, tapi aku akan ada di sampingmu.”