Gak Perlu Panik, Lakukan 5 Hal Ini saat Anak Tantrum di Tempat Umum

Ilustrasi anak menangis
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Melihat anak tantrum di tempat umum, seperti pusat perbelanjaan atau taman, sering kali membuat orang tua merasa panik dan kewalahan. Tantrum, yang ditandai dengan tangisan keras, teriakan, atau tingkah laku agresif, merupakan bagian alami dari perkembangan anak, terutama pada usia 1-4 tahun, ketika mereka belum mampu mengelola emosi secara efektif. 

Penyebab Anak Tantrum dan Tips Jitu Mengatasinya

Fenomena ini dapat dipicu oleh rasa lapar, lelah, atau keinginan yang tidak terpenuhi. Meski situasi ini menantang, orang tua dapat menghadapinya dengan tenang melalui pendekatan yang tepat.

Berikut ini adalah 5 langkah praktis yang dapat membantu orang tua mengelola tantrum anak di tempat umum dengan penuh percaya diri, sekaligus mendukung perkembangan emosional anak.

1. Tetap Tenang dan Kendalikan Emosi

Cara Menghadapi Anak Tantrum Tanpa Ikut Terbawa Emosi

Kunci utama menghadapi tantrum adalah menjaga ketenangan. Anak yang sedang tantrum sering kali mencerminkan emosi orang tua, sehingga reaksi panik atau marah dapat memperburuk situasi. 

Menurut psikolog anak, Dr. Laura Markham, ketenangan orang tua membantu anak merasa aman dan lebih cepat pulih dari ledakan emosinya. Tarik napas dalam-dalam, hindari berbicara dengan nada tinggi, dan ingatkan diri sendiri bahwa tantrum adalah ekspresi ketidakmampuan anak mengelola emosi, bukan cerminan kegagalan Anda sebagai orang tua. Dengan tetap tenang, Anda juga memberikan contoh pengendalian diri yang baik bagi anak.

2. Identifikasi Penyebab Tantrum

7 Barang yang Disita Saat Naik Pesawat, Mending Ditinggal di Rumah

Tantrum sering kali memiliki pemicu tertentu, seperti rasa lapar, kelelahan, atau keinginan yang tidak terpenuhi. Amati tanda-tanda sebelum tantrum terjadi, misalnya anak mulai rewel atau menggosok mata. 

Jika Anda berada di tempat umum, coba tanyakan dengan lembut apa yang anak inginkan atau perhatikan konteks situasi, seperti apakah anak sudah lama tidak makan atau tidur. Mengetahui penyebabnya membantu Anda menentukan langkah selanjutnya, seperti memberikan camilan atau mencari tempat tenang untuk anak beristirahat.

3. Alihkan Perhatian Anak

Mengalihkan perhatian anak adalah strategi efektif untuk meredakan tantrum, terutama pada anak balita. Gunakan benda atau aktivitas di sekitar untuk menarik minat anak, seperti menunjukkan mainan, mengajaknya melihat sesuatu yang menarik, atau bernyanyi dengan suara pelan. 

Misalnya, jika Anda berada di mal, ajak anak melihat air mancur atau jendela toko yang penuh warna. Pendekatan ini bekerja karena anak usia dini memiliki rentang perhatian yang pendek, sehingga mereka mudah dialihkan dari emosi negatif ke hal-hal baru yang menarik.

4. Berikan Ruang Aman untuk Menenangkan Diri

Jika tantrum berlangsung lama, bawa anak ke tempat yang lebih tenang, seperti sudut taman atau area duduk di mal, untuk membantu mereka menenangkan diri. Hindari memarahi atau memaksa anak berhenti menangis, karena hal ini dapat meningkatkan stres mereka. 

Duduklah di samping anak, tawarkan pelukan jika mereka menerima, atau biarkan mereka meluapkan emosi sebentar. Psikolog perkembangan menyarankan untuk tidak langsung memenuhi keinginan anak saat tantrum, karena ini dapat memperkuat perilaku tersebut di masa depan. Sebaliknya, tunjukkan empati dengan mengatakan, “Ibu tahu kamu sedih, kita coba tenang dulu, ya.”

5. Berikan Pilihan Terbatas untuk Memberdayakan Anak

Memberikan anak pilihan terbatas dapat membantu mereka merasa memiliki kendali, yang sering kali menjadi akar tantrum. Misalnya, jika anak menolak meninggalkan taman bermain, katakan, “Kita mau pulang sekarang, kamu mau jalan sama Ibu atau digendong?” 

Pilihan ini memberikan anak rasa otonomi tanpa mengubah tujuan utama Anda. Pastikan pilihan yang diberikan sederhana dan sesuai dengan usia anak, sehingga mereka tidak merasa kewalahan. Pendekatan ini juga membantu anak belajar membuat keputusan dan mengelola emosi secara bertahap.

Tips Tambahan untuk Mencegah Tantrum

Untuk mengurangi kemungkinan tantrum di tempat umum, persiapkan anak sebelum bepergian. Pastikan anak sudah makan, cukup tidur, dan membawa mainan atau camilan favorit untuk menjaga kenyamanan mereka. 

Jelaskan rencana perjalanan dengan bahasa sederhana, seperti, “Kita akan ke toko sebentar, lalu pulang.” Selain itu, berikan pujian saat anak berperilaku baik, seperti, “Keren banget, kamu bisa tenang di mobil tadi!” Penguatan positif ini membantu anak mengasosiasikan perilaku baik dengan perhatian positif dari orang tua.