Benarkah Atlantis Ada di Sini? Buku Ini Bikin Anak Jadi Detektif Sejarah Nusantara
- Pixabay
Lifestyle –Gagasan bahwa Indonesia adalah lokasi sesungguhnya dari benua legendaris Atlantis kembali mengemuka dalam sebuah diskusi terbuka yang digelar di Jakarta, belum lama ini. Dalam diskusi tersebut, Aruna Books Publishing membedah ulang buku bertajuk Atlantis: The Lost Continent Finally Found, karya Prof. Arysio Santos, ilmuwan asal Brasil yang mengklaim bahwa jejak peradaban Atlantis sesungguhnya berada di kawasan Nusantara.
"Dalam semua parameter yang disebut Plato, mulai dari sistem irigasi, kekayaan logam, hingga letusan besar yang menenggelamkan daratan, Indonesia selalu relevan," ujar Frank Joseph Hoff, Presiden Atlantis Publications sekaligus asisten riset utama Prof. Santos, dalam forum tersebut.
Hoff tidak sekadar berbicara. Ia menampilkan peta topografi purba, citra satelit, kutipan teks-teks kuno, serta grafik elevasi Laut Jawa dan Selat Sunda yang mendukung hipotesis Santos. Ia juga menyebut jejak mitos banjir besar di berbagai budaya lokal, dari Nusa Tenggara hingga Kalimantan, sebagai sinyal bahwa wilayah Indonesia pernah mengalami peristiwa geologis besar yang paralel dengan narasi tenggelamnya Atlantis.
Buku Atlantis: The Lost Continent Finally Found merupakan hasil penelitian lintas disiplin selama lebih dari 30 tahun. Prof. Santos menggabungkan geologi, linguistik, sejarah kuno, arkeologi, hingga paleoklimatologi dalam menyusun teorinya. Salah satu temuan kunci adalah analisis terhadap letusan gunung purba Krakatau, yang diyakini sebagai pemicu bencana besar yang menenggelamkan sebagian daratan Sunda, sebuah skenario yang disebutnya mirip dengan kisah kehancuran Atlantis menurut teks Plato, Timaeus dan Critias.
Lebih dari 30 variabel geografis dan geologis dianalisis dalam buku ini, termasuk data mengenai lapisan tanah, aktivitas tektonik, persebaran flora-fauna purba, hingga jejak budaya agraris kuno. Dari seluruh variabel yang diuji, Santos menyimpulkan bahwa wilayah Indonesia, khususnya dataran Sunda yang kini sebagian besar berada di bawah laut, memiliki tingkat kesesuaian paling tinggi dengan deskripsi Atlantis dalam sumber-sumber klasik.
Meski telah terbit sejak awal 2000-an, buku yang diterbitkan kembali oleh Aruna Books Publishing, kini dibaca ulang dalam konteks baru. Di tengah meningkatnya perhatian pada sejarah lokal dan identitas budaya, diskusi ini menyoroti bagaimana teori Santos bisa diolah menjadi narasi kreatif lintas format dari dokumenter, novel grafis, hingga permainan edukatif.
“Bagi kami, buku ini masih sangat hidup,” ujar Hoff. “Kami ingin generasi muda membaca ulang warisan pengetahuan ini bukan sebagai mitos, tapi sebagai titik tolak untuk bertanya ulang: apa yang sebenarnya kita ketahui tentang peradaban kita sendiri?”