Kenapa Ibu Lebih Sering Bertengkar Sama Anak Perempuannya Dibanding Anak Laki-laki? Ini Jawabannya!
- iStock
Selain itu, ibu jarang ‘bercermin’ pada anak laki-laki. Mereka tidak merasa bahwa masa depan atau nilai-nilai dirinya sedang ‘ditantang’. Akibatnya, ruang konflik pun jadi lebih sempit.
Namun, ini bukan berarti relasi ibu-anak laki-laki lebih kuat. Menurut Damour, justru sering kali relasinya lebih jauh secara emosional, hanya saja lebih sedikit gesekan karena tidak terlalu dalam secara interaksi.
Mirip Tapi Beda Prinsip: Pemicu Utama Gesekan
Hal yang membuat ibu dan anak perempuan sering bentrok justru karena mereka terlalu mirip, tapi punya nilai yang berbeda. Sama-sama kuat, sama-sama punya opini, sama-sama ingin didengar, tapi pandangan hidup mereka dibentuk dari era yang sangat berbeda.
Damour menyebut ini sebagai identity tension, ketegangan antara dua perempuan kuat dalam satu relasi vertikal ibu dan anak, di mana masing-masing ingin mempertahankan keunikan dirinya.
Ibu kadang merasa anak perempuan ‘meniru’ tapi tidak sepenuhnya menghargai nilai-nilai yang diajarkan. Sementara anak merasa ibu ingin menjadikannya “versi muda sang ibu” yang sempurna.
Banyak konflik muncul dari perbedaan cara mencintai. Ibu menunjukkan kasih sayang lewat kontrol, memastikan anak perempuan tidak salah jalan, memilih pasangan yang baik, menjaga penampilan, dan sebagainya. Tapi anak tidak melihatnya sebagai cinta. Namun yang mereka rasakan justru tidak dipercaya, tidak dianggap dewasa, tidak didengarkan.