Empati Harus Dilatih Sejak Kecil, Ini Cara Mengajarkannya pada Anak

Ilustrasi bicara dengan anak
Sumber :
  • freepik

Lifestyle – Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang peduli, peka terhadap sekitar, dan mampu memahami perasaan orang lain. Karakter seperti ini tak muncul begitu saja, melainkan perlu ditanamkan sejak dini melalui proses belajar yang konsisten. 

Awas Virus RSV Pada Balita! Ini Panduan Lengkap yang Harus Diketahui Orang Tua

 

Salah satu nilai penting yang perlu Anda ajarkan sejak awal adalah empati. Ini merupakan kemampuan memahami dan merasakan emosi orang lain seolah-olah Anda berada di posisi mereka. 

5 Cara Mengajarkan Disiplin Pada Anak Berusia 3 Tahun

 

Kemampuan ini menjadi dasar hubungan sosial yang sehat dan harmonis. Mengajarkan empati pada anak tidak hanya membuat mereka lebih bijak secara emosional, tetapi juga membantu mereka menjadi pribadi yang lebih pengertian, toleran, dan bertanggung jawab. 

Benarkah Anak Laki-laki Tidak Boleh Menangis? Ini Penjelasan Ilmiah dan Psikologisnya

 

Berikut ini beberapa cara mengajarkan empati pada anak yang bisa Anda terapkan dalam keseharian.

 

1. Jadilah Contoh yang Baik

 

Anak-anak belajar paling efektif dari apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, Anda sebagai orang tua perlu menjadi role model dalam bersikap empatik. 

 

Tunjukkan perhatian terhadap perasaan orang lain, seperti menyapa tetangga yang sedang sedih, mendengarkan cerita pasangan dengan penuh perhatian, atau membantu teman yang sedang kesulitan. Ketika anak melihat Anda menunjukkan empati, mereka akan meniru sikap tersebut secara alami.

 

2. Ajak Anak Mengenali Emosi

 

Mengajarkan empati dimulai dengan kemampuan mengenali emosi, baik emosi diri sendiri maupun orang lain. Anda bisa melatih anak mengenal ekspresi wajah dan menamai perasaan seperti senang, sedih, marah, takut, atau kecewa. 

 

Gunakan buku cerita, film anak, atau situasi sehari-hari sebagai bahan diskusi. Misalnya, tanyakan, “Menurutmu, kenapa temannya menangis?” atau “Bagaimana perasaanmu kalau mainannya diambil?”

 

3. Dorong Anak untuk Mendengarkan

 

Empati juga berkembang lewat kemampuan mendengarkan. Ajak anak untuk fokus saat orang lain berbicara, tidak menyela, dan memperhatikan bahasa tubuh lawan bicaranya. Anda bisa melatih ini lewat percakapan sederhana di rumah. 

 

Ketika anak bercerita, dengarkan tanpa memotong dan beri respon yang hangat. Lalu, perlahan ajarkan mereka melakukan hal yang sama saat temannya berbicara.

 

4. Libatkan Anak dalam Aktivitas Sosial

 

Mengajak anak ikut serta dalam kegiatan sosial, seperti berbagi makanan, menyumbangkan mainan, atau membantu korban bencana, bisa menjadi cara konkret menumbuhkan empati. 

 

Ajak anak berdiskusi tentang mengapa kegiatan itu penting dan bagaimana perasaan orang-orang yang dibantu. Ini akan membentuk pemahaman bahwa tindakan kecil mereka bisa membuat orang lain merasa lebih baik.

 

5. Validasi Perasaan Anak

 

Saat anak sedang sedih, marah, atau kecewa, jangan buru-buru menyuruh mereka berhenti menangis atau “jangan lebay.” Sebaliknya, akui dan validasi perasaan mereka. Ucapkan kalimat seperti, “Mama tahu kamu sedih karena mainannya rusak,” atau “Boleh kok marah, tapi jangan menyakiti orang lain.” Anak yang merasa dipahami akan lebih mudah belajar memahami perasaan orang lain.

 

6. Gunakan Cerita dan Permainan Peran

 

Dongeng dan permainan peran sangat efektif untuk membangun empati karena melibatkan imajinasi dan identifikasi karakter. Anda bisa membacakan cerita yang mengandung konflik emosional, lalu tanyakan pada anak bagaimana perasaan tokoh di dalam cerita tersebut. 

 

Dalam permainan peran, minta anak berpura-pura menjadi seseorang yang sedang sedih atau gembira, lalu diskusikan bagaimana sebaiknya merespons.

 

7. Ajarkan Anak untuk Bertanggung Jawab atas Perbuatannya

 

Jika anak menyakiti temannya, jangan hanya menyuruh mereka minta maaf, tetapi ajak mereka memahami akibat dari tindakannya. Tanyakan, “Bagaimana perasaan temanmu setelah dipukul?” atau “Apa yang bisa kamu lakukan agar dia merasa lebih baik?” Dengan begitu, anak belajar bahwa tindakannya punya dampak pada perasaan orang lain dan bahwa mereka bertanggung jawab atas itu.

 

Mengajarkan empati pada anak adalah proses jangka panjang yang membutuhkan ketelatenan dan konsistensi. Lewat teladan orang tua, komunikasi yang hangat, dan berbagai aktivitas sederhana sehari-hari, anak dapat belajar memahami perasaan orang lain dan tumbuh menjadi pribadi yang peduli serta penuh kasih. 

 

Dengan membekali anak dengan empati sejak dini, Anda telah memberikan fondasi penting bagi kehidupan sosial dan emosional mereka di masa depan.