Alasan Anak Sering Meniru Ucapan Buruk, Hal-hal Ini Harus Dihindari

Ilustrasi anak tantrum
Sumber :
  • Freepik

Salah satu sumber utama ucapan buruk adalah lingkungan keluarga. Jika orang tua atau anggota keluarga lain menggunakan kata-kata kasar atau tidak pantas dalam percakapan sehari-hari, anak cenderung menirunya tanpa memahami makna. 

Studi: Makin Banyak Orangtua Beri Anak Suplemen Herbal untuk Tumbuh Kembang

Menurut Parenting Science, anak-anak belajar melalui observasi, dan ucapan yang dianggap biasa oleh orang dewasa dapat diadopsi anak sebagai norma. Oleh karena itu, orang tua perlu menghindari penggunaan bahasa kasar, bahkan dalam situasi emosional seperti saat marah atau bercanda. 

Mengganti kata-kata kasar dengan alternatif yang lebih positif, seperti “aduh” atau “sial”, dapat membantu membentuk kebiasaan berbicara yang baik pada anak.

Pengaruh Media dan Konten Digital

Anak Sering Minta Jajan, Begini Cara Mengajari Si Kecil agar Tidak Boros

Di era digital pada 2025, anak-anak semakin mudah terpapar konten media melalui televisi, YouTube, atau platform streaming. Konten yang tidak sesuai usia, seperti lagu dengan lirik kasar atau dialog film yang tidak pantas, dapat menjadi sumber ucapan buruk. 

Menurut American Academy of Pediatrics, anak-anak di bawah usia 7 tahun sering kali tidak dapat membedakan konteks hiburan dengan kehidupan nyata, sehingga mereka meniru apa yang mereka dengar tanpa filter. Orang tua harus menghindari membiarkan anak mengakses konten tanpa pengawasan. 

Dukungan untuk Anak Autis dan Manfaat Kegiatan Sosial untuk Tumbuh Kembangnya

Gunakan fitur parental control pada perangkat digital dan pilih konten yang sesuai dengan usia anak, seperti acara edukasi atau film animasi ramah anak.

Halaman Selanjutnya
img_title