Parenting Non-Otoriter di Denmark, Begini Pengaruhnya Pada Anak

Ilustrasi keluarga
Sumber :
  • Freepik

Salah satu ciri khas parenting Denmark adalah pemberian kebebasan kepada anak untuk belajar melalui permainan. Anak-anak didorong untuk bermain tanpa struktur ketat, sering kali di alam terbuka melalui program seperti skovbørnehaver (taman kanak-kanak hutan). 

Rutin Minum Air Kelapa Saat Hamil Bikin Kulit Bayi Putih? Cek Faktanya!

Penelitian dari Aarhus University menunjukkan bahwa permainan bebas meningkatkan kreativitas, keterampilan sosial, dan kemampuan anak untuk mengelola risiko secara mandiri. Orang tua Denmark percaya bahwa dengan memberikan kebebasan ini, anak-anak belajar mengatasi tantangan dan mengembangkan kepercayaan diri tanpa tekanan dari orang dewasa. Pendekatan ini berbeda dengan gaya otoriter yang sering kali membatasi eksplorasi anak demi kepatuhan.

Menanamkan Empati melalui Dialog Terbuka

Empati merupakan inti dari parenting non-otoriter Denmark. Orang tua meluangkan waktu untuk mendengarkan anak dengan penuh perhatian, memvalidasi perasaan mereka, dan mengajarkan cara memahami emosi orang lain. Di sekolah, praktik seperti Empatiundervisning (pelajaran empati) membantu anak mengenali dan menghormati perasaan teman-teman mereka. 

Bolehkah Ibu Hamil Minum Matcha? Ketahui Efek Samping untuk Bayi

Menurut studi dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry, anak-anak yang dibesarkan dengan pendekatan berbasis empati cenderung memiliki hubungan sosial yang lebih kuat dan tingkat stres yang lebih rendah. Misalnya, ketika seorang anak kesal karena konflik dengan teman, orang tua Denmark akan membantu anak memahami sudut pandang teman tersebut sambil tetap mengakui emosi anak, sehingga membangun kecerdasan emosional.

Reframing untuk Pola Pikir Positif

Teknik reframing, yaitu mengubah perspektif negatif menjadi positif, adalah bagian penting dari pendekatan non-otoriter. Orang tua Denmark mengajarkan anak untuk melihat kegagalan sebagai peluang belajar, bukan sebagai akhir dari usaha. Misalnya, jika seorang anak tidak berhasil dalam lomba lari, orang tua akan memuji usaha mereka dan mendiskusikan apa yang bisa diperbaiki, seperti, “Kamu sudah berlari dengan penuh semangat, mungkin kita bisa berlatih lebih banyak untuk lomba berikutnya.” 

Halaman Selanjutnya
img_title
Menentukan Jenis Kelamin Bayi dari Bentuk Perut Ibu Hamil, Emang Bisa?