Anak Susah Lepas HP? Terapkan Konsep Hidup Sederhana ala Sunnah Nabi

Ilustrasi anak bermain media sosial
Sumber :
  • freepik

Sunnah Nabi juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan hubungan sosial. Rasulullah SAW sering berjalan kaki, berolahraga, dan menghadiri majlis bersama sahabat. Orang tua dapat mendorong anak untuk mengikuti kegiatan fisik, seperti berenang, memanah, atau berkebun, yang merupakan olahraga yang dianjurkan dalam Islam. 

Begini Cara Rasulullah Menghadapi Anak Kecil, Gaya Parentingnya Bisa Ditiru!

Selain itu, ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial, seperti membantu tetangga atau mengikuti pengajian anak di masjid. Aktivitas ini tidak hanya mengalihkan perhatian anak dari ponsel, tetapi juga membantu mereka membangun karakter yang kuat dan empati terhadap orang lain, sesuai dengan ajaran Nabi.

Memanfaatkan Teknologi untuk Kebaikan

Meskipun ponsel dapat menjadi sumber distraksi, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung hidup sederhana ala Sunnah. Orang tua dapat memilih konten digital yang mendidik, seperti aplikasi pengingat salat, podcast tentang kehidupan Nabi, atau video animasi Islami yang mengajarkan akhlak mulia. 

7 Tahun Pertama, 7 Kunci Parenting Islami untuk Membentuk Anak Saleh

Ajarkan anak untuk menggunakan ponsel secara selektif, misalnya untuk belajar ayat Al-Qur’an atau mendengarkan ceramah singkat. Dengan pendekatan ini, anak belajar bahwa teknologi adalah alat, bukan tujuan, dan harus digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Mengajarkan Literasi Digital Berbasis Akhlak

Literasi digital yang berlandaskan akhlak mulia adalah kunci untuk membantu anak menggunakan teknologi dengan bijak. Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya menjaga lisan dan perbuatan, yang juga berlaku di dunia digital. Ajarkan anak untuk menghindari konten negatif, seperti video yang mempromosikan kekerasan atau gaya hidup berlebihan, dan untuk tidak terlibat dalam cyberbullying. 

Halaman Selanjutnya
img_title
Perspektif Ulama dalam Parenting Modern, Mengapa Adab Harus Didahulukan Sebelum Ilmu?