Solusi Atasi Anak Picky Eater, Biasakan 7 Hal Ini Sejak Dini

Ilustrasi anak suka sayur
Sumber :
  • Pixabay

Konsistensi dalam jadwal makan membantu anak membangun kebiasaan makan sehat. Tetapkan waktu makan utama dan camilan, misalnya tiga kali makan utama dan dua kali camilan dalam sehari. Hindari memberikan camilan berlebihan, terutama makanan manis atau olahan, agar anak merasa lapar saat waktu makan tiba. Rutinitas ini tidak hanya mendukung pola asuh yang terstruktur, tetapi juga membantu anak mengenali sinyal lapar dan kenyang, yang penting untuk hidup sehat.

2. Tawarkan Variasi Makanan Secara Bertahap

Kapan Waktu Tepat Memulai MPASI? Masih Banyak Orang Tua yang Salah Kaprah

Memperkenalkan makanan baru kepada anak picky eater memerlukan pendekatan bertahap. Sajikan porsi kecil makanan baru, seperti satu potong brokoli atau beberapa irisan mangga, bersama makanan yang sudah disukai anak. Untuk meningkatkan daya tarik, gunakan penyajian kreatif, seperti memotong buah dalam bentuk karakter kartun atau menyusun sayur menjadi gambar di piring. Pendekatan ini memungkinkan anak terbiasa dengan rasa dan tekstur baru tanpa merasa tertekan.

3. Libatkan Anak dalam Pemilihan dan Penyajian Makanan

Melibatkan anak dalam proses menyiapkan makanan dapat meningkatkan minat mereka terhadap makanan sehat. Ajak anak memilih sayur atau buah saat berbelanja di pasar, misalnya membiarkan mereka memilih antara wortel atau kolplay. Di dapur, libatkan anak dalam tugas sederhana, seperti mencuci sayuran atau mengaduk adonan smoothie. Memberikan kebebasan memilih dan berpartisipasi membuat anak merasa memiliki makanan yang mereka konsumsi, yang mendukung pola asuh positif.

4. Jadilah Role Model dalam Kebiasaan Makan

10 Menu MPASI Praktis dan Sehat untuk Ibu Bekerja

Anak cenderung meniru perilaku orang tua, termasuk kebiasaan makan. Dengan menunjukkan antusiasme saat mengonsumsi sayur dan buah, orang tua dapat menjadi teladan yang kuat. Misalnya, makan salad bersama anak sambil menjelaskan manfaatnya dengan bahasa sederhana, seperti “Wortel membuat mata kita cerah!” Kebiasaan ini tidak hanya memperkuat pola asuh yang mendukung hidup sehat, tetapi juga membentuk persepsi positif anak terhadap makanan bergizi.

Halaman Selanjutnya
img_title