Panduan Sharenting untuk Orangtua Baru: Do’s and Don’ts di Media Sosial
- Pixabay
Foto saat anak menangis, tantrum, atau sedang dihukum tidak layak menjadi konsumsi publik.
4. Jangan jadikan anak sebagai alat pencitraan digital.
Hindari pola sharenting yang didorong oleh kebutuhan validasi sosial atau konten viral.
5. Jangan abaikan hak anak atas privasi.
Anak bukan bagian dari identitas daring orangtua. Mereka berhak memiliki ruang pribadi, meski masih kecil.
Studi Kasus: Dampak Nyata Sharenting
Seorang ibu di Surabaya pernah viral karena mengunggah setiap perkembangan anaknya, termasuk momen-momen ketika sang anak sedang tidak berdaya atau sakit. Saat anak tumbuh dan mulai sekolah, ia mulai merasa malu karena teman-temannya menemukan unggahan tersebut secara daring. Sang ibu kemudian menghapus ratusan unggahan, tetapi jejak digital telah terbentuk dan sulit dihapus sepenuhnya. Kasus ini menjadi pengingat bahwa meskipun sharenting dimulai dengan niat baik, dampaknya bisa sangat panjang dan tidak selalu positif.