7 Makanan Khas Surabaya untuk Oleh-oleh: Murah dan Dapat Banyak
- AI Gemini
Lifestyle – Surabaya, kota pahlawan yang dikenal dengan semangat juangnya, juga menjadi surga bagi para pecinta kuliner. Sebagai pusat perdagangan dan budaya di Jawa Timur, kota ini menyimpan warisan rasa yang kaya, di mana setiap gigitan makanan khasnya menceritakan kisah sejarah, tradisi, dan inovasi lokal.
Bayangkan membawa pulang sekotak spikoe lembut yang menggoda selera, atau kerupuk udang renyah yang siap menemani momen santai keluarga. Oleh-oleh khas Surabaya bukan sekadar camilan; ia adalah jembatan rasa yang menghubungkan perjalanan Anda dengan kenangan hangat di rumah.
Dengan harga terjangkau mulai dari Rp10.000 hingga Rp50.000 per kemasan, makanan-makanan ini memungkinkan Anda membeli dalam jumlah banyak tanpa menguras kantong, ideal untuk dibagikan kepada kerabat atau dinikmati sendiri selama berminggu-minggu berkat daya tahannya yang lama.
1. Spikoe: Kue Lapis Legendaris yang Manis dan Lembut
Spikoe, atau sering disebut lapis legit Surabaya, merupakan salah satu ikon kuliner kota ini yang telah ada sejak era kolonial Belanda. Kue ini terbuat dari adonan telur, gula, tepung, dan mentega yang dikukus berlapis-lapis tipis, menghasilkan tekstur empuk di tengah dengan permukaan renyah yang khas.
Proses pembuatannya memerlukan ketelitian tinggi; setiap lapisan dibakar secara bertahap di atas api kecil selama berjam-jam, menciptakan aroma karamel yang memabukkan. Menurut sejarahnya, spikoe pertama kali diperkenalkan oleh etnis Tionghoa-Peranakan di Surabaya pada abad ke-19, dan kini menjadi simbol keragaman budaya kota.
Harganya sangat murah, sekitar Rp25.000 untuk toples berisi 10 potong, memungkinkan pembelian massal untuk oleh-oleh. Tahan hingga dua minggu di suhu ruang jika disimpan dalam wadah kedap udara, spikoe ini sempurna untuk camilan sore atau hidangan tamu. Varian rasa seperti original, cokelat, atau pandan semakin menambah daya tariknya, membuatnya laris manis di pasar tradisional seperti Pasar Atom.
2. Lapis Legit: Variasi Modern dari Warisan Klasik
Meskipun sering disamakan dengan spikoe, lapis legit memiliki ciri khas berupa lapisan tebal yang lebih padat dan kaya rempah. Dibuat dari campuran telur, gula aren, tepung ketan, dan bumbu seperti kayu manis serta cengkeh, kue ini mencerminkan pengaruh kuliner Jawa yang mendalam. Prosesnya melibatkan pengukusan bertahap di loyang khusus, di mana setiap lapis diberi taburan kacang atau buah kering untuk variasi tekstur.
Lapis legit Surabaya terkenal karena kemurnian bahannya; banyak produsen lokal masih menggunakan resep turun-temurun tanpa pengawet buatan. Dengan harga Rp30.000 per kotak isi 8 lapis, Anda bisa mendapatkan banyak porsi untuk dibagikan. Daya tahan mencapai satu bulan di lemari es, menjadikannya pilihan ideal untuk perjalanan jauh.
Di Surabaya, toko seperti Lapis Legit Surabaya Original di Jalan Panggung menawarkan kemasan vakum yang praktis, memastikan rasa autentik tetap terjaga saat tiba di tujuan.
3. Kerupuk Udang: Camilan Renyah dari Laut Jawa Timur
Kerupuk udang Surabaya adalah perwujudan kekayaan laut kota pelabuhan ini, terbuat dari tepung tapioka, udang segar, dan bumbu rempah seperti bawang putih serta ketumbar. Proses pembuatannya tradisional: adonan dicampur, dihaluskan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum digoreng hingga mengembang sempurna. Rasa gurih dan pedas ringan yang khas berasal dari udang lokal berkualitas tinggi, yang membuatnya berbeda dari kerupuk biasa.
Sebagai oleh-oleh, kerupuk ini murah meriah—Rp15.000 untuk 500 gram—dan bisa dibeli dalam jumlah besar di Pantai Kenjeran. Tahan hingga enam bulan jika disimpan kering, camilan ini tidak hanya enak dimakan begitu saja tapi juga melengkapi hidangan nasi goreng atau soto. Inovasi terbaru termasuk varian isi cumi atau ikan, menarik bagi wisatawan yang mencari rasa baru dari tradisi nelayan Surabaya.
4. Rambak Sapi: Kerupuk Kulit Gurih yang Legendaris
Rambak sapi, atau kerupuk kulit sapi, adalah makanan khas Surabaya yang lahir dari kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sisa kulit sapi. Kulit dibersihkan secara menyeluruh, direndam garam, dikukus, lalu digoreng hingga renyah dengan suhu tinggi untuk menghilangkan lemak berlebih. Hasilnya adalah camilan bertekstur krispi dengan rasa asin gurih yang adiktif, sering dibumbui cabai untuk varian pedas.
Sejarahnya terkait erat dengan pasar tradisional Surabaya, di mana penjual kaki lima telah memproduksinya sejak puluhan tahun lalu.
Harga Rp20.000 per 300 gram membuatnya sangat ekonomis, dan daya tahannya mencapai tiga bulan di tempat sejuk. Cocok untuk oleh-oleh karena ringan dan tidak mudah hancur, rambak sapi sering menjadi favorit keluarga untuk teman ngopi atau makan malam.
5. Sambal Bawang: Pedasnya Cita Rasa Surabaya dalam Botol
Sambal bawang Bu Rudy adalah representasi sempurna dari sambal khas Surabaya yang pedas, segar, dan beraroma bawang goreng melimpah. Dibuat dari cabai rawit, bawang merah, tomat, dan terasi asli, sambal ini diolah tanpa pengawet kimia untuk menjaga keaslian rasa.
Prosesnya melibatkan penggorengan ringan untuk mengeluarkan minyak alami, menghasilkan tekstur kasar yang ideal untuk dicampur nasi atau lauk. Sebagai produk ikonik sejak 1980-an, sambal ini telah menjadi ekspor rasa Surabaya ke seluruh Indonesia.
Dengan harga Rp25.000 per botol 200 gram, Anda bisa stok banyak untuk kebutuhan rumah tangga. Tahan hingga empat bulan di kulkas, sambal ini menawarkan varian seperti udang atau ijo, menjadikannya oleh-oleh serbaguna yang wajib dibawa pulang.
6. Bandeng Presto: Ikan Bandeng Lembut Tanpa Duri
Bandeng presto adalah inovasi kuliner Surabaya yang mengubah ikan bandeng tulang lunak menjadi makanan praktis. Ikan segar dibersihkan, dibumbui kunyit, bawang, dan rempah, lalu dimasak bertekanan tinggi hingga tulangnya empuk tanpa duri. Metode presto ini, ditemukan pada 1970-an oleh pengusaha lokal, merevolusi konsumsi bandeng yang sebelumnya merepotkan.
Rasa gurih dan aroma rempah yang meresap membuatnya lezat dimakan dengan sambal atau nasi. Harga Rp40.000 per kaleng isi dua ekor memungkinkan pembelian banyak, dengan daya tahan satu tahun jika disegel. Dijual di toko oleh-oleh seperti Bandeng Juwana, produk ini ringan dan higienis, ideal untuk dibawa naik pesawat.
7. Almond Crispy: Renyahnya Kacang Almond dengan Sentuhan Keju
Almond crispy Surabaya adalah camilan modern yang menggabungkan almond impor dengan adonan tepung, gula, dan keju parut. Dipanggang hingga kecokelatan, kue kering ini menghasilkan tekstur rapuh yang meleleh di mulut, dengan rasa manis asin yang seimbang. Asal-usulnya dari bakery lokal sejak 1990-an, di mana inovasi ini lahir untuk memenuhi selera generasi muda.
Prosesnya sederhana namun presisi: adonan diistirahatkan, dicetak tipis, lalu dipanggang dua kali untuk kekrispsan optimal. Harga Rp30.000 per toples 200 gram sangat terjangkau, dan tahan hingga dua bulan di suhu ruang. Varian cheese atau cokelat menambah variasi, menjadikannya oleh-oleh kekinian yang disukai semua umur.