Terbongkar! Perempuan Lajang Ternyata Lebih Bahagia daripada Pria, Alasan Nomor 3 Bikin Kaget

Ilustrasi wanita.
Sumber :
  • Jglow.

LifestyleApa yang terlintas di telinga mu ketika mendengar ’perawan tua’? Sosok seperti apa yang muncul di pikiranmu saat kalimat tersebut terucap? Banyak orang melabeli wanita yang berusia di akhir 20an dan belum memiliki pendamping hidup sebagai perawan tua, sosok perempuan yang sengsara, tidak bahagia, kesepian dan terus mendambakan pendamping.

Gaji Cuma Numpang Lewat? Begini Cara Bikin Gajian Jadi Awal Kekayaan!

Namun tunggu dulu, justru perempuan yang single dan sering kamu cap sebagai ’perawan tua’ ternyata jauh lebih bahagia loh! Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian pada Oktober 2024 lalu yang dipublikasikan di Social Psychological and Personality Science.

Penulis utama dari penelitian tersebut yakni Elaine Hoan dan Geoff MacDonald justru menemukan bahwa perempuan lajang jauh lebih bahagia dibandingkan pria lajang. Kenapa bisa? Berikut ini alasan mengapa perempuan lajang jauh lebih bahagia seperti dilansir dari laman Forbes, Selasa 30 September 2025.

1. Perempuan Lajang Lebih Puas dengan Status Hubungan

Cuma Butuh Buah Ini Agar Daging Empuk dalam 15 Menit

Dibandingkan pria lajang, perempuan lajang jauh lebih puas dengan status hubungan mereka. Artinya, perempuan lebih menerima keadaan single atau belum menikah. Dalam wawancara dengan Gilmore Health News, Hoan dan MacDonald menjelaskan bahwa ini mungkin karena tekanan sosial lama mulai berkurang.

“Secara tradisional, ada banyak tekanan pada perempuan untuk segera menikah agar tidak dianggap ‘perempuan sisa’,” jelas mereka.

Stop Buang Makanan! Ini 4 Cara Menyimpan Sayur dan Daging Agar Tahan Lebih dari Seminggu

Merekan menambahkan bahwa tekanan ini dulu menjadi penyebab utama ketidakbahagiaan di kalangan perempuan lajang. Namun seiring waktu, kata mereka tekanan itu makin longgar dan membuat perempuan single bisa lebih bebas menikmati hidupnya.

Namun, mereka juga menekankan bahwa beberapa norma masih ada, terutama soal pembagian kerja rumah tangga dan pengasuhan anak yang sering dibebankan pada perempuan.

“Norma ini jelas memberi lebih banyak keuntungan pada pria dan lebih banyak kerugian pada perempuan dalam hubungan heteroseksual,” jelas mereka.

Oleh karena itu, banyak perempuan merasa lebih bahagia saat single, bebas dari beban tersebut. Sebaliknya, pria lajang bisa kesulitan menjalani hidup mandiri jika tidak terbiasa mengurus hal-hal yang dianggap ’pekerjaan perempuan’.

2. Perempuan Lajang Lebih Bahagia dengan Kehidupan Mereka

Tidak hanya soal hubungan, perempuan lajang juga memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi daripada pria lajang. Secara umum, menjadi single justru lebih membawa kesejahteraan bagi perempuan. Hoan dan MacDonald menjelaskan bahwa hal ini terkait dengan dukungan sosial.

“Pria cenderung lebih menyendiri, sedangkan perempuan lebih mungkin membentuk komunitas dengan hubungan yang kuat.  Komunitas ini membuat perempuan lajang tidak terlalu merasakan dampak negatif dari kesendirian,” jelas mereka.

Perempuan jarang bergantung hanya pada pasangan romantis untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Mereka punya lingkaran pertemanan yang lebih erat dan aktif. Hoan dan MacDonald menekankan bahwa hubungan antara dukungan sosial dan kepuasan hidup sudah sangat jelas, dan ini sangat penting bagi orang single, terutama yang mendapat dukungan dari hubungan non-romantis.

3. Perempuan Lajang Lebih Puas Secara Seksual

Temuan yang mengejutkan, perempuan lajang lebih puas secara seksual dibanding pria lajang. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya. Hal ini bisa dijelaskan lewat norma sosial. Dalam hubungan heteroseksual jangka panjang, kebutuhan seksual perempuan sering terabaikan dibandingkan pria. Maka, perempuan dalam hubungan kerap merasa kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi.

Sebaliknya, saat single, perempuan punya kebebasan mengeksplorasi hubungan atau pengalaman yang sesuai keinginan mereka, tanpa harus mengutamakan kepuasan pasangan. Inilah yang membuat kepuasan seksual mereka lebih tinggi.

Sementara itu, pria lajang mungkin merasa kurang puas karena kehilangan kestabilan dan konsistensi seksual yang biasanya mereka dapatkan dalam hubungan.

4. Perempuan Lajang Lebih Rendah Keinginannya untuk Punya Pasangan

Temuan lain yang bertolak belakang dengan stereotip perawan tua adalah perempuan lajang justru lebih rendah keinginannya untuk memiliki pasangan dibanding pria. Artinya, pria lajang lebih mendambakan hubungan stabil dibandingkan perempuan.

Dalam wawancara, Hoan dan MacDonald menjelaskan bahwa dengan perempuan yang kini sejajar dengan pria di dunia kerja, hidup single dan mandiri terasa lebih masuk akal.

Peran tradisional pria sebagai pencari nafkah dan pelindung kini bisa dijalankan perempuan sendiri atau bahkan pemerintah. Kesimpulannya, lebutuhan akan pria dalam kehidupan perempuan semakin berkurang,” kata mereka.

Dengan kata lain, mencari pasangan bukan lagi prioritas utama bagi banyak perempuan lajang—bahkan bisa jadi bukan prioritas sama sekali. Perempuan justru merasakan kebebasan penuh dalam kehidupan sosial dan seksual, serta bisa fokus pada diri sendiri tanpa kewajiban mengurus orang lain. Kemandirian ini mungkin menjadi alasan utama kenapa banyak perempuan mengaku lebih bahagia saat single.