Ingin Pasanganmu Lembut? Begini Cara yang Benar

Ilustrasi Pasangan Harmonis
Sumber :
  • Freepik

LifestyleBanyak orang berharap memiliki pasangan yang lembut, penuh perhatian, sabar, dan mampu menenangkan hati. Namun sering kali, kenyataan tidak selalu sesuai harapan.

Kenapa Banyak Orang Tidak Tenang Setelah Menikah?

Ada yang merasa pasangannya terlalu keras, mudah marah, atau bahkan dingin dalam hubungan sehari-hari. Pertanyaan pun muncul, bagaimana cara membuat pasangan menjadi lebih lembut tanpa harus mengubah siapa dirinya?

Kelembutan dalam hubungan bukanlah sifat bawaan semata, melainkan hasil dari interaksi yang sehat, komunikasi terbuka, dan saling menghargai. Untuk memahami hal ini lebih dalam, mari kita lihat penjelasan dari, pakar hubungan dan pernikahan dari The Gottman Institute, Dr. John Gottman.

Tahun Ke-3, Ujian Terberat Pernikahan? Fakta atau Mitos

Pertama mari cari tau alasan mengapa kelembutan itu penting dalam sebuah hubungan. Kelembutan adalah fondasi dari rasa aman dalam hubungan. Pasangan yang memperlakukan satu sama lain dengan lembut cenderung lebih bahagia dan memiliki ikatan emosional yang lebih kuat.

“Cara kita memulai percakapan akan menentukan bagaimana percakapan itu berakhir. Jika kita memulainya dengan nada lembut, peluang menyelesaikan konflik dengan baik jauh lebih besar dibanding jika kita memulainya dengan nada kasar,” Dr. John Gottman menjelaskan.

5 Cara Bikin Anak Cepat Bicara, Orang Tua Harus Paham!

Artinya, kelembutan bukan hanya soal sikap manis, tetapi strategi nyata untuk menjaga hubungan tetap harmonis.

Mengubah Diri Sebelum Mengubah Pasangan

Banyak orang ingin pasangannya berubah, tetapi lupa bahwa hubungan adalah cerminan dari interaksi dua arah. Jika ingin pasangan lebih lembut, mulailah dengan menunjukkan kelembutan terlebih dahulu.

  • Gunakan kata-kata penuh penghargaan.
  • Hindari nada tinggi saat marah.
  • Tunjukkan empati meski sedang kesal.

Dengan begitu, pasangan akan merasa aman dan lebih mudah merespons dengan sikap lembut.

Komunikasi yang Sehat: Kunci Kelembutan

Komunikasi yang buruk sering membuat pasangan tampak keras. Sebaliknya, komunikasi yang penuh empati bisa menciptakan kelembutan alami.

Dr. Gottman menekankan pentingnya apa yang ia sebut soft startup atau memulai percakapan dengan lembut.

“Konflik bisa berakhir dengan baik jika diawali dengan permintaan lembut, bukan serangan,” kata dia.

Contohnya:

  • Daripada berkata, “Kamu nggak pernah peduli!”  ubah menjadi, “Aku merasa kurang diperhatikan belakangan ini, bolehkah kita ngobrol sebentar?” 

Memberi Apresiasi dan Validasi

Orang yang sering dihargai akan lebih mudah menampilkan kelembutan. Jangan pelit untuk memuji atau mengucapkan terima kasih. Validasi perasaan pasangan juga penting. Alih-alih mengabaikan keluhan pasangan, coba katakan:

  • “Aku paham kamu lelah, ayo kita istirahat sebentar.”

Hal kecil seperti ini membuat pasangan merasa dihargai, sehingga kelembutan akan tumbuh secara alami.

Mengelola Emosi Diri Sendiri

Sulit mengharapkan kelembutan dari pasangan jika kita sendiri sering meledak-ledak. Dr. Gottman dalam penelitiannya menemukan bahwa emosi negatif yang tidak terkendali adalah salah satu faktor terbesar yang merusak hubungan.

“Pasangan yang mampu menenangkan diri sendiri di saat konflik akan lebih mudah menyelesaikan masalah tanpa menyakiti satu sama lain,” ujar Gottman.

Tips praktis:

  • Tarik napas sebelum merespons.
  • Beri jeda waktu saat suasana memanas.
  • Jangan ragu meminta waktu untuk menenangkan diri.

Ciptakan Lingkungan yang Mendukung

Kelembutan pasangan juga lahir dari lingkungan yang penuh rasa aman. Jika hubungan dipenuhi kritik tajam, sarkasme, atau sikap defensif, pasangan akan lebih mudah jadi keras.

Sebaliknya, jika ada budaya saling mendukung, kelembutan akan berkembang.

  • Rayakan keberhasilan kecil bersama.
  • Luangkan waktu khusus berdua tanpa gangguan.
  • Jaga kualitas interaksi sehari-hari, sekecil apa pun.