Diagnosis Terlambat Kasus Autoimun Meningkat, Pahami Gejala yang Harus Diwaspadai

Ilustrasi autoimun.
Sumber :
  • Freepik.

Lifestyle – Penyakit autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. Ada lebih dari 80 jenis autoimun, di antaranya lupus, rheumatoid arthritis, psoriasis, hingga scleroderma.

Lemas dan Mudah Capek Bisa Jadi Tanda Awal Diabetes yang Sering Diabaikan

Prevalensi lupus diperkirakan mencapai 0,5 hingga 1,7 persen populasi, setara dengan lebih dari 1,3 juta orang. Mayoritas penderita adalah wanita usia 15–45 tahun. Secara umum, penyakit autoimun diperkirakan menyerang 5–10 persen populasi Indonesia, atau sekitar 12,5 – 25 juta orang.

 

Kelelahan yang Tak Hilang dengan Istirahat, Bisa Jadi Tanda Tiroid Bermasalah

Kesadaran masyarakat masih rendah, banyak penderita yang tidak menyadari gejalanya karena mirip dengan penyakit lain, sehingga diagnosis sering terlambat. Pasca pandemi COVID-19, beberapa penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan kasus autoimun di Indonesia.

 

Kenapa Rasanya Capek Banget ke Kantor? Psikolog Ungkap Penyebabnya

Pentingnya Deteksi Dini

Dokter dari Eka Hospital Pekanbaru, dr. Shofiana Nur Islami, menegaskan bahwa deteksi dini merupakan kunci penting dalam penanganan autoimun.


“Autoimun sering kali terlambat terdiagnosis karena gejalanya mirip penyakit lain. Semakin cepat dikenali, semakin baik pula hasil pengobatannya,” jelas dr Shofiana saat seminar kesehatan di Livehouse Pekanbaru, mengutip keterangannya Selasa 23 September 2025.

 

Gejala Autoimun yang Perlu Diwaspadai

Penyakit autoimun dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda, tergantung organ yang diserang. Namun, ada beberapa tanda umum yang sering dialami penderita, antara lain:

  • Mudah lelah berkepanjangan tanpa sebab jelas
  • Nyeri otot atau sendi
  • Ruam pada kulit atau bercak merah yang muncul tiba-tiba
  • Demam ringan yang berulang
  • Rambut rontok berlebihan
  • Gangguan pencernaan atau sering sakit perut
  • Kesemutan atau mati rasa di beberapa bagian tubuh

Gejala tersebut sering kali mirip dengan penyakit lain, sehingga masyarakat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika keluhan berlangsung lama.

 

Cara Penanganan Penyakit Autoimun

Hingga kini belum ada obat yang dapat menyembuhkan autoimun sepenuhnya. Namun, dengan penanganan yang tepat, kondisi pasien bisa dikendalikan sehingga kualitas hidup tetap terjaga. Beberapa langkah pengelolaan autoimun antara lain:

  • Pemberian obat antiinflamasi atau imunosupresan untuk menekan peradangan
  • Terapi kortikosteroid sesuai kebutuhan
  • Menjalani pola hidup sehat, termasuk makan bergizi seimbang dan tidur cukup
  • Menghindari stres berlebih yang bisa memicu kekambuhan
  • Rutin kontrol ke dokter untuk memantau perkembangan penyakit. 

Andrew Susanto, Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli menyampaikan bahwa seminar kesehatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui edukasi yang tepat dan bermanfaat.

 

“kami harap seminar ini meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara kesehatan sejak dini, sehingga pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tepat.” ujar Andrew Susanto.

 

Khusus untuk 50 peserta lansia yang datang di acara ini, Holywings Peduli bekerja sama dengan tenaga medis dari RS Eka Hospital Pekanbaru membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Rangkaian Pengecekannya berupa pengecekan tekanan darah, kolesterol, gula darah, asam urat hingga konsultasi langsung dengan dokter. Pemeriksaan ini diikuti dengan pemberian vitamin dan obat-obatan sesuai hasil diagnosa.