Tahun Ke-3, Ujian Terberat Pernikahan? Fakta atau Mitos
- Freepik
Tahun ke-3 sering bertepatan dengan fase membangun karier, menabung untuk rumah, atau mempersiapkan anak. Tekanan finansial ini dapat memperbesar konflik.
4. Ekspektasi yang Tak Realistis
Banyak orang masuk pernikahan dengan harapan bahagia selamanya. Saat kenyataan tidak sesuai dengan ekspektasi, muncullah rasa kecewa yang memicu pertengkaran.
Menurut pakar psikologi hubungan dari University of Washington sekaligus pendiri The Gottman Institute, Dr. John Gottman kegagalan pernikahan tidak ditentukan oleh tahun ke-3, ke-5, atau ke-7. Yang menentukan adalah pola interaksi sehari-hari antara pasangan.
Ia menjelaskan bahwa bukan momen besar yang merusak hubungan, melainkan kebiasaan kecil yang diulang-ulang.
“Hal-hal kecil yang sering dilakukanlah yang menentukan sebuah pernikahan berhasil atau gagal,” kata Gottman.
Artinya, kalau pasangan terbiasa saling merespons dengan perhatian, sekecil apa pun itu, hubungan akan semakin kuat. Sebaliknya, jika terbiasa dengan kritik, sarkasme, atau sikap meremehkan, maka konflik akan makin menumpuk.