Quarter-Life Clarity: Kenapa Usia 30-an Justru Momen Terbaik untuk Ganti Haluan Kerja?

Ilustrasi switch career di usia 30an
Sumber :
  • Freepik

Secara neurologis, otak kita terutama bagian prefrontal cortex yang bertugas merancang masa depan dan mengambil keputusan rasional baru benar-benar matang di akhir 20-an. Di usia 30-an, kamu tidak hanya berpikir lebih logis, tapi juga bisa mengelola emosi dengan lebih stabil. Hal ini membuat keputusan di usia ini cenderung lebih bijak dan berakar pada pengalaman, bukan impuls.

3. Kamu Mulai Menyaring Suara Sekitar

Bertahan Demi Gaji, Tapi Tiap Hari Menangis Diam-diam, Artinya Depresi Kerja

Di usia 20-an, kita cenderung lebih peduli dengan validasi sosial: ingin membuktikan diri, membuat bangga orang tua, atau tidak mau ketinggalan dari teman. Tapi di usia 30-an, kamu mulai berani bertanya: Apakah ini hidupku sendiri, atau hidup versi orang lain? Quarter-life clarity muncul saat kamu mulai menyadari bahwa tidak semua orang harus menyetujui langkahmu. Dan kamu belajar berdamai dengan itu.

4. Karena Menyesal Tak Pernah Mencoba Lebih Menakutkan Daripada Gagal

Kalau Kantor Bikin Cemas dan Susah Tidur, Ini Tandanya Harus Waspada

Salah satu penyesalan terbesar di usia lanjut bukan karena mencoba sesuatu dan gagal—tetapi karena tidak pernah mencoba sama sekali. Di usia 30-an, kamu masih punya waktu, tenaga, dan kapasitas belajar untuk memulai ulang. Memang berat, tapi bukan tidak mungkin.

Kamu mungkin tidak bisa mengejar waktu, tapi kamu bisa mengejar makna. Dan makna itulah yang akan membuatmu bangun setiap pagi dengan lebih ringan.

Tanda-Tanda Kamu Sedang Masuk Fase Quarter-Life Clarity

Halaman Selanjutnya
img_title
5 Profesi yang Cocok untuk Kamu yang Ingin Ganti Karier di Usia 30-an