Mimisan Tiba-Tiba? Bisa Jadi Tubuh Kamu Sedang Memberi Sinyal Ini!
- iStock
Lifestyle –Pernah mengalami mimisan tiba‑tiba saat cuaca kering atau di ruangan ber-AC? Banyak orang menyepelekannya sebagai hal sepele.
Padahal, mimisan bisa jadi alarm penting tubuh yang sedang mencoba memberi sinyal. Artikel ini membahas secara menyeluruh penyebab, cara menangani, hingga kapan harus ke dokter berdasarkan riset dan panduan medis terpercaya.
Mimisan atau epistaksis adalah darah yang keluar dari hidung akibat pecahnya pembuluh darah halus di rongga hidung. Rongga hidung kaya pembuluh darah dan memiliki dua area utama dengan pendarahan:
- Anterior: pembuluh dekat depan hidung (lezat area Kiesselbach), paling sering terjadi dan bisa ditangani di rumah.
- Posterior: dari belakang hidung, lebih dalam dan serius, sering perlu penanganan medis
Penyebab Mimisan yang Umum dan Tidak Bahaya
Beberapa pemicu mimisan yang relatif ringan antara lain:
- Udara kering atau AC—membuat selaput hidung retak
- Mengupil atau menggosok hidung—dapat melukai pembuluh darah halus.
- Infeksi saluran pernapasan atas atau alergi—sekali lagi menyebabkan peradangan dan iritasi
- Obat semprot hidung atau konsumsi obat pengencer darah (NSAID, aspirin, warfarin)—mengurangi kemampuan pembekuan darah.
- Olahraga berat atau tekanan udara ekstrem—mendadak menaikkan tekanan darah local.
Kondisi‑kondisi ini umum dan bisa dicegah dengan menjaga kelembapan, tidak mengupil kasar, dan menggunakan obat sesuai resep.
Saat Mimisan Jadi Tanda Masalah Serius
Mimisan juga bisa menjadi tanda kondisi medis yang harus diperhatikan:
1. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Sering terjadi pada orang lanjut usia dan dihubungkan dengan gangguan pembuluh darah halus. Studi menunjukkan pasien hipertensi mengalami epistaksis lebih sulit dihentikan.
2. Gangguan pembekuan darah
Mulai dari hemofilia, penyakit von Willebrand, sampai efek samping obat antikoagulan. Ini dapat memperlama pendarahan.
3. Penyakit hati
Gangguan fungsi hati dapat menurunkan produksi faktor pembekuan darah.
4. Sinusitis kronis atau infeksi berat
Mengiritasi pembuluh darah dalam hidung dan menyebabkan mimisan.
5. Tumor, polip, atau kelainan struktural hidung
Jarang, namun pendarahan berulang tanpa sebab jelas patut dicurigai.
6. Hereditary hemorrhagic telangiectasia (HHT)
Kelainan genetik pembuluh darah; 90–95% penderitanya alami mimisan berulang.
Kapan Harus Khawatir dan Segera Periksa ke Dokter
Anda disarankan untuk ke dokter jika mimisan:
- Berlangsung lebih dari 10–15 menit atau susah berhenti meski sudah ditekan
- Terjadi lebih dari seminggu sekali.
- Disertai gejala lain seperti lemas, pucat, pusing, atau pendarahan dari kedua hidung.
- Baru saja mengalami benturan di kepala atau muka.
- Terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun
Pertolongan Pertama yang Tepat
Langkah sederhana berikut bisa menghentikan mimisan anterior:
- Duduk tegak dan condongkan tubuh sedikit ke depan, jangan menengadah
- Bersihkan darah beku dengan meniup pelan
- Jepit hidung bagian lembut selama 10–15 menit tanpa dilepas
- Kompres dingin di pangkal hidung untuk mempersempit pembuluh darah
- Jika masih berdarah setelah pengulangan, segera ke UGD
Pencegahan Agar Mimisan Tak Berulang
Lakukan hal‑hal berikut untuk meminimalkan risiko:
- Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara.
- Oleskan salep hidung (saline gel atau petroleum jelly) di lubang hidung secara ringan.
- Hindari mengupil dan kurangi penggunaan obat pengencer darah kecuali atas petunjuk dokter.
- Kontrol tekanan darah secara rutin jika punya riwayat hipertensi.
- Kelola alergi dan infeksi saluran pernapasan dengan pengobatan sesuai saran medis.
Mimisan sering kali terjadi karena faktor ringan seperti udara kering atau alergi, dan bisa ditangani sendiri di rumah. Namun, jika terjadi sering, berat, atau disertai gejala lain, itu bisa jadi pertanda kondisi medis serius (hipertensi, gangguan pendarahan, tumor).
Kenali dulu penyebab dan cara penanganannya, agar bisa lebih sigap merespons. Jangan remehkan tanda kecil dari tubuh karena mimisan bisa jadi alarm kesehatan yang penting.