Quality Time Asli, Bukan Cuma Scroll Bareng! 7 Aktivitas Long Weekend yang Bikin Keluarga Makin Dekat
- Freepik
Lifestyle –Libur panjang atau long weekend sering kali jadi momen yang ditunggu-tunggu banyak keluarga. Tapi, sayangnya, di era digital seperti sekarang, kebersamaan keluarga sering berubah jadi sesi scrolling bareng, satu sofa, tapi sibuk dengan gadget masing-masing. Padahal, kalau dimanfaatkan dengan baik, long weekend bisa jadi waktu emas untuk memperkuat ikatan emosional antaranggota keluarga.
Menurut pakar hubungan keluarga sekaligus penulis buku fenomenal The 5 Love Languages, Dr. Gary Chapman salah satu cara paling efektif menunjukkan cinta dalam keluarga adalah dengan quality time alias waktu berkualitas. Tapi ingat, quality time bukan sekadar duduk berdekatan.
“Waktu yang dihabiskan bersama tidak bermakna jika ketidakhadiran emosional diantara orang tua dan anak," jelas Chapman.
Artinya, yang dibutuhkan bukan hanya kebersamaan fisik, tapi juga kehadiran emosional yakni saling mendengarkan, berbagi cerita, dan benar-benar terhubung.
Nah, supaya long weekend kamu nggak cuma jadi momen tidur-tiduran sambil scroll TikTok, yuk cobain 7 aktivitas seru berikut yang dijamin bisa bikin hubungan keluarga makin lengket!
1. Piknik Sederhana di Taman atau Halaman Rumah
Nggak perlu destinasi fancy, cukup gelar tikar di taman terdekat atau halaman belakang rumah, siapkan camilan favorit, dan bawa mainan ringan seperti bola, kartu, atau buku cerita. Suasana santai seperti ini bisa membuka ruang obrolan yang ringan dan menyenangkan.
Chapman bilang, kegiatan seperti ini menciptakan “eye contact”, percakapan hangat, dan tawa, tiga elemen penting dalam membangun koneksi emosional. Bahkan sekadar mendengar anak cerita tentang sekolah atau hobinya bisa membuat mereka merasa dihargai dan dekat dengan orang tua.
2. Masak dan Makan Bareng Tanpa Gangguan TV atau Gadget
Coba ajak seluruh keluarga untuk terlibat dalam menyiapkan makanan, dari memilih menu, memasak, hingga membereskan meja. Tantangannya? Semua dilakukan tanpa gadget dan tanpa TV menyala. Fokusnya cuma satu: hadir sepenuhnya bersama.
Menurut Chapman, undivided attention alias perhatian penuh adalah bentuk cinta yang nyata. Dengan memasak dan makan bersama, setiap anggota keluarga punya kesempatan untuk bekerja sama, bercanda di dapur, atau sekadar saling mencicipi masakan satu sama lain.
Bonusnya, kegiatan ini bisa melatih anak untuk lebih mandiri dan peka terhadap peran di rumah. Plus, bisa jadi momen foto keluarga yang lucu-lucu juga!
3. Main Board Game atau Permainan Tradisional
Permainan seperti UNO, Ludo, atau Monopoly bisa bikin satu rumah ramai tawa dan sorak-sorai. Atau kalau mau nostalgia, coba kenalkan anak-anak dengan permainan lawas seperti ular tangga, gobak sodor, atau congklak.
Selain seru, board game dan permainan tradisional ini juga punya nilai plus: melatih kerja sama, sportivitas, dan kesabaran. Chapman menyebutkan bahwa permainan kelompok mampu membangun engagement emosional antaranggota keluarga, karena semua benar-benar terlibat dan berinteraksi secara langsung.
Nggak ada yang kalah atau menang, yang penting semua bersenang-senang!
4. Proyek DIY atau Kerajinan Bareng
Kalau keluarga kamu suka aktivitas kreatif, coba bikin proyek DIY seperti menghias pot tanaman, membuat scrapbook, atau menggambar bareng. Aktivitas ini nggak butuh modal besar, cukup kreativitas dan kemauan untuk bekerja sama.
Menurut Chapman, momen seperti ini memberikan ruang untuk saling membantu, memberi pujian, dan merayakan hasil akhir bersama. Ini adalah bentuk nyata dari cinta yang dibangun lewat proses dan kerja tim.
Hasilnya? Selain rumah jadi makin estetik, hati juga jadi makin hangat.
Berkaitan dengan kesenian, baru-baru ini TFR News meluncurkan event keduanya bertajuk LittleDoodle. Berlangsung dari 26 hingga 29 Juni di Urban Forest Cipete, LittleDoodle adalah sebuah festival edukasi seni untuk anak-anak dan keluarga yang menghadirkan berbagai aktivitas menarik dan dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga.
Festival ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi anak-anak dan keluarga untuk mengenal seni dari usia dini dengan cara yang menyenangkan, edukatif, dan inklusif bagi seluruh anggota keluarga.
"Kami harap ajang ini bisa memperkenalkan dunia kreatif kepada anak-anak dan orang tua, bahwa seni tidak sebatas menggambar dan punya potensi yang luas. Beberapa seniman yang berpartisipasi di acara ini pun telah sukses berkarir melalui karya seni ciptaan mereka," kata Cofounder TFR News & LittleDoodle, Christine Laifa.
Tak hanya itu saja, acara ini juga menggandeng Save The Children yang hadir untuk memberikan ruang bagi anak-anak agar bebas berekspresi dan mengeksplorasi diri. Bagi orang tua yang ingin mencari kegiatan seru dan edukatif untuk anak-anak selama liburan sekolah, dapat mengeksplorasi sederet workshop LittleDoodle yang terbuka untuk berbagai rentang usia. Di antaranya Story Makers Workshop bersama Karya Raya, Sensory Class bersama Youreka, dan Cooking with Play-Doh Workshop. Ada sesi yang gratis untuk umum, ada pula yang berbayar dan dapat dibeli tiketnya di https://www.tiket.com/to-do/littledoodle.
5. Sesi Cerita & Nostalgia Keluarga
Saat malam tiba dan semua aktivitas fisik selesai, inilah waktu yang pas untuk ngobrol santai. Orang tua bisa menceritakan kisah masa kecilnya, kejadian lucu zaman dulu, atau menunjukkan album foto keluarga lama.
Ajak anak-anak ikut menanggapi, bertanya, atau bahkan menyampaikan cerita versi mereka. Menurut Chapman, percakapan seperti ini menciptakan intimate conversation yang bisa memperdalam rasa saling percaya dan keterbukaan antaranggota keluarga.
Kadang, cerita sederhana bisa jadi momen bonding yang tak terlupakan.
6. Berkebun atau Merawat Tanaman Bareng
Aktivitas ini cocok banget buat keluarga yang ingin santai tapi tetap produktif. Ajak anak-anak menyiram tanaman, mencabut rumput, atau bahkan menanam bibit baru. Chapman percaya bahwa aktivitas berulang yang dilakukan bersama bisa menciptakan natural bonding moments. Apalagi kalau sambil ngobrol ringan soal mimpi atau rencana akhir tahun. Selain mempererat hubungan, anak-anak juga belajar tentang kesabaran, tanggung jawab, dan pentingnya merawat sesuatu secara konsisten.
7. Nonton Film Keluarga + Diskusi Ringan Setelahnya
Siapkan waktu untuk nonton film bareng pilih genre keluarga, inspiratif, atau animasi yang disukai semua usia. Setelah selesai, jangan langsung bubar! Ajak ngobrol sebentar tentang isi film seperti siapa karakter favorit mereka, adegan yang paling menyentuh, atau pesan moral yang didapat.
Menurut Chapman, shared experience seperti menonton film bisa jadi sarana refleksi bersama dan membuka percakapan yang lebih dalam. Asal dilakukan dengan niat hadir, bukan sekadar asal duduk satu sofa sambil main HP.
Long weekend memang bisa jadi waktu istirahat, tapi lebih dari itu, ia adalah kesempatan langka untuk benar-benar hadir bagi orang-orang yang kita cintai. Seperti yang ditekankan Dr. Gary Chapman, kehadiran emosional adalah bentuk cinta paling nyata dan long weekend memberi kita ruang luas untuk melakukannya.
Mulai dari piknik santai, main game bareng, sampai masak atau ngobrol tentang masa lalu semua bisa jadi momen berkualitas yang memperkuat rasa cinta dan kebersamaan dalam keluarga.
Karena pada akhirnya, anak mungkin nggak akan ingat liburan mewah ke luar kota. Tapi mereka akan selalu ingat suara tawa di meja makan, pelukan hangat, dan obrolan ringan saat sore hari. Selamat menikmati long weekend yang benar-benar bermakna!