Liburan, Lapar Terus? Ini Alasan Kenapa Mulut Gatal Pengen Ngemil Sepanjang Waktu

Ilustrasi makan mulu saat libur
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Pernah nggak, kamu baru sarapan satu jam lalu, tapi pas lihat kue di meja atau postingan makanan di medsos, langsung pengen makan lagi?

Tren Blush Tebal dan Lipstik Natural, Andalan Look Liburan yang Fotogenik

Atau saat staycation di hotel, rasanya mulut pengen ngunyah terus, padahal tubuh nggak benar-benar lapar. Fenomena ini sering banget terjadi saat liburan, dan ternyata wajar, lho!

Menurut psikolog klinis dari Cleveland Clinic yang juga penulis buku Eat Q, Dr. Susan Albers, rasa ingin ngemil saat liburan itu bukan semata karena perut kosong, tapi lebih karena kerja otak dan suasana hati yang sedang… senang banget!

Hormon Bahagia Picu “Lapar Bohongan

Mitos Makan dari Satu Piring Bisa Bikin Hubungan Cepat Hancur, Kok Bisa? Ini Asal-Usul dan Maknanya

Saat liburan, biasanya stres berkurang. Kita terbebas dari tekanan kerja, tugas rumah, atau rutinitas. Nah, saat itu otak melepaskan lebih banyak hormon seperti:

Tapi, efek sampingnya? Otak otomatis mencari kesenangan tambahan dan salah satu jalur tercepatnya adalah lewat makanan, terutama yang manis, gurih, dan tinggi kalori.

"Liburan membuat kita dalam mode reward-seeking. Dan makanan adalah bentuk hadiah yang paling cepat dinikmati," kata Dr. Susan Albers

Jadi, saat kamu pengen ngemil terus, bisa jadi itu sinyal dari otak yang sedang cari ‘reward instan’, bukan panggilan perut. 

Suasana Santai Bikin Kontrol Makan Kendor

Di hari kerja, kita terbiasa dengan jadwal makan yang teratur. Sarapan jam 7, makan siang jam 12, makan malam jam 7. Tapi pas liburan? Semua aturan itu mendadak menghilang.

Karena tubuh merasa bebas, kita pun lebih mudah mengikuti dorongan sesaat, termasuk dorongan makan.

Dr. Albers menyebut kondisi ini sebagai “diminished dietary restraint”, artinya, saat pikiran rileks, kontrol diri kita juga ikut longgar.

"Ketika rutinitas longgar, kita cenderung menggunakan makanan sebagai pengisi waktu dan hiburan," ujarnya

Godaan Visual & Sensorik dari Mana-Mana

Liburan zaman sekarang nggak lepas dari scrolling Instagram, TikTok, YouTube, semuanya penuh gambar makanan yang menggoda. Ditambah lagi, kita sering traveling ke tempat-tempat kuliner favorit.

Ternyata, melihat foto atau mencium aroma makanan saja sudah cukup untuk memicu keinginan makan, meskipun sebenarnya kita sedang kenyang.

“Pikiran kita bisa menafsirkan sinyal visual dan bau sebagai ‘lapar’, padahal belum tentu tubuh benar-benar butuh asupan," kata dia.

Ini diperkuat dengan fenomena ASMRsuara makanan renyah atau meleleh bisa membangkitkan selera hanya lewat telinga. Ajaib, ya?

Efek Sosial: Ikut Makan Karena Teman

Liburan sering dilakukan bareng keluarga atau teman. Makan bersama pun jadi aktivitas wajib. Tapi tahu nggak, ini bisa memicu efek psikologis bernama social facilitation?

Artinya, saat kita melihat orang lain makan, kita ikut merasa lapar atau terdorong untuk makan juga, meski sebelumnya nggak niat.

"Manusia adalah makhluk sosial. Kita secara alamiah menyesuaikan pola makan dengan orang di sekitar kita,”ujar dokter tersebut.

Makan bareng memang menyenangkan, tapi bisa jadi penyebab ngemil tanpa sadar lho!

Ngemil Karena Emosi? Yes, Itu Namanya Emotional Eating

Meskipun liburan identik dengan kebahagiaan, kadang kita juga bisa merasa bosan, capek, atau kosong emosional. Nah, makanan jadi pelarian yang cepat dan gampang.

Ini disebut emotional eating ringan, di mana kita makan bukan karena lapar, tapi karena butuh pelampiasan emosi.

"Emotional eating saat liburan jarang disadari karena suasananya fun. Tapi tetap harus dikenali agar tidak jadi kebiasaan buruk," jelas Dr. Albers

Ngemil saat liburan itu wajar dan bahkan menyenangkan. Tapi kamu perlu hati-hati kalau:

  • Terus ngemil padahal perut nggak pernah terasa lapar

  • Makanan jadi satu-satunya hiburan atau pelampiasan

  • Berat badan naik drastis setelah liburan

  • Pola ngemil berlanjut bahkan setelah liburan usai

Kalau kamu mulai merasakan tanda-tanda di atas, berarti sudah waktunya lebih sadar dalam mengatur pola makan.

Tips Mengontrol Ngemil Saat Liburan 

Tenang, kamu tetap bisa menikmati makanan saat liburan tanpa harus kalap. Ini beberapa cara sederhana dari Dr. Albers: 

1. Bedakan Lapar Emosional & Lapar Fisik

Coba tanya diri sendiri “Kalau cuma ada wortel di depan mata, apakah aku tetap ingin makan?” Kalau jawabannya “nggak”, berarti itu cuma craving atau bosan.

2. Gunakan Skala Lapar 1–10

  • Makanlah saat berada di skala 4–7

  • Skala 1: benar-benar kelaparan

  • Skala 10: sangat kenyang, begah
    Ini membantu kamu lebih sadar saat memilih makan.

3. Makan dengan Penuh Kesadaran (Mindful Eating)

  • Jangan sambil main HP, ngobrol, atau jalan-jalan

  • Fokus pada rasa, tekstur, dan aroma makanan

  • Kunyah perlahan dan nikmati setiap gigitan

4. Ganti Kegiatan Mulut

Kadang kita cuma butuh aktivitas di mulut. Coba:

  • Minum infused water dingin

  • Kunyah permen mint

  • Ngemil buah potong atau kacang utuh

5. Bawa Camilan Real Food

Daripada keripik, wafer, atau makanan ultra-proses, lebih baik siapkan:

  • Pisang atau apel

  • Almond panggang

  • Greek yogurt mini

  • Roti gandum isi telur

Ngemil terus saat liburan itu manusiawi dan wajar. Tapi penting untuk mengenali penyebabnya bisa karena hormon bahagia, suasana santai, godaan visual, atau efek sosial.

Dengan memahami hal ini, kamu bisa lebih sadar kapan tubuh benar-benar butuh makan dan kapan otak cuma cari hiburan.

Seperti kata Dr. Susan Albers, bahwa kita boleh menikmati makanan saat liburan. Tapi jangan biarkan makanan jadi satu-satunya sumber kesenangan.

So, selamat liburan, nikmati makanan favoritmu, tapi tetap ingat, makan itu perlu sadar, bukan cuma spontan!