Alergi Bisa Sebabkan Peradangan Kulit? Ini Gejala dan Cara Menghindarinya
- Freepik
Lifestyle –Kondisi kesehatan mantan presiden Republik Indonesia (RI) ke-7, Joko Widodo tengah menjadi perhatian publik. Ajudan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah mengungkap kondisi terkini Jokowi yang tengah sakit dan menjalani pemulihan akibat alergi. Alergi tersebut diketahui uncul usai kepulangan Jokowi dari Vatikan beberapa Waktu lalu usai menghadiri pemakaman Paus Fransiskus.
Sejak saat itu, perubahan fisik mulai tampak, terutama di area kulit wajah Jokowi. Namun secara keseluruhan, Jokowi disebut tetap dalam kondisi sehat.
"Kondisi bapak membaik sedang proses pemulihan dan kalau memang secara visual kita bisa lihat ya kulit bapak memang agak berubah. Tapi secara fisik oke, beliau enggak ada masalah. Beliau sangat-sangat sehat walafiat," kata Syarif saat ditemui di kediaman Jokowi, Minggu 22 Juni 2025.
Syarif menegaskan, tidak ada penyakit lain yang diderita Jokowi selain alergi. Meski begitu, ia membenarkan bahwa reaksi alergi tersebut sempat menimbulkan peradangan, terutama pada area wajah.
"Gak ada, gak ada (sakit lain). Memang secara medis disampaikan dokter ke kami juga alerginya beliau itu menyebabkan adanya peradangan," paparnya.
Lantas apa kaitan antara alergi kulit dengan peradangan? Dijelaskan oleh seorang dermatolog asal Amerika yang dikenal luas lewat kanal edukatif 'Dr. Pimple Popper', Dr. Sandra Lee, MD alergi kulit adalah bentuk pertahanan tubuh terhadap zat asing yang dianggap 'mengancam'.
"Kulit adalah organ pertama yang memberi sinyal kalau tubuh tidak cocok dengan sesuatu. Reaksi alergi bisa sangat beragam, tapi gejalanya biasanya muncul cepat," kata dia.
Jadi, penting banget buat mengenali gejala, penyebab, dan cara mencegah alergi kulit agar kita bisa melindungi kulit dengan lebih bijak. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Apa Itu Alergi Kulit dan Mengapa Bisa Menyebabkan Peradangan?
Alergi kulit terjadi ketika sistem imun bereaksi berlebihan terhadap zat asing (disebut alergen) yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti debu, makanan, atau bahan kimia. Reaksi tubuh ini menyebabkan pelepasan zat kimia bernama histamin, yang memicu peradangan di area kulit.
Akibatnya, kulit bisa menunjukkan gejala seperti gatal, kemerahan, ruam, bahkan bengkak. Kondisi ini dikenal sebagai dermatitis alergi atau eksim alergi. Menurut Dr. Lee, peradangan adalah sinyal bahwa sistem imun sedang aktif. Dalam alergi kulit, ini sering terjadi secara lokal tapi sangat mengganggu.
Gejala Umum Alergi Kulit yang Perlu Kamu Kenali
Setiap orang bisa mengalami gejala yang berbeda, tergantung dari jenis alergi dan sensitivitas kulitnya. Tapi umumnya, tanda-tanda alergi kulit mencakup:
1. Ruam atau Kemerahan
Biasanya muncul dalam waktu 30 menit hingga 48 jam setelah terkena alergen. Bentuknya bisa berupa bercak merah, kasar, atau menyebar ke area lain.
2. Gatal Hebat
Gatal yang tak tertahankan adalah ciri khas utama alergi kulit. Sayangnya, makin digaruk malah bisa memperparah iritasi dan luka.
3. Bengkak Ringan hingga Parah
Area wajah, bibir, atau kelopak mata bisa mengalami pembengkakan jika terpapar alergen seperti makanan atau produk skincare.
4. Kulit Mengelupas atau Kering Berlebihan
Gejala ini sering disalahartikan sebagai kulit kering biasa, padahal bisa menjadi reaksi terhadap bahan kimia tertentu di produk kecantikan.
Dr. Lee menyebut bahwa salah satu ciri khas alergi adalah gejalanya muncul cepat setelah paparan, dan biasanya menetap hingga 1–2 hari jika tidak ditangani.
Penyebab Umum Alergi Kulit: Dari Debu hingga Skincare
Alergen bisa berasal dari mana saja, bahkan dari benda yang kamu pakai sehari-hari. Berikut beberapa pemicu alergi kulit paling umum:
1. Debu dan Tungau
Debu rumah dan tungau yang hidup di kasur, bantal, atau karpet sering memicu alergi kulit, terutama pada penderita eksim dan alergi pernapasan.
2. Makanan Tertentu
Seafood, telur, susu sapi, kacang-kacangan, semuanya termasuk golongan makanan yang sering memicu alergi. Reaksinya bisa berupa ruam, gatal, hingga bengkak.
3. Skincare dan Produk Kecantikan
Beberapa bahan dalam kosmetik dan skincare seperti pewangi, alkohol, paraben, dan essential oil bisa memicu reaksi alergi, terutama di kulit wajah dan leher.
4. Logam (Terutama Nikel)
Sering ditemukan pada perhiasan, kancing celana, jam tangan. Alergi terhadap logam ini biasa menyebabkan ruam di area kontak langsung dengan kulit.
5. Bahan Kimia Rumah Tangga
Sabun cuci, deterjen, pembersih lantai bisa memicu reaksi alergi jika kulitmu sensitif, terutama pada area tangan yang sering terpapar langsung.
Dr. Lee menjelaskan banyak pasien tak sadar bahwa alergi kulit bisa berasal dari benda sehari-hari. Bukan hanya makanan atau obat, tapi juga skincare dan aksesori.
Cara Menghindari Alergi Kulit dan Mencegah Peradangan
Berita baiknya, alergi kulit bisa dicegah. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa kamu lakukan:
1. Lakukan Patch Test
Sebelum mencoba produk skincare atau kosmetik baru, oleskan sedikit di bagian dalam lengan dan tunggu 24 jam. Kalau muncul gatal atau kemerahan, sebaiknya jangan dipakai.
2. Gunakan Produk Hypoallergenic
Pilih produk bebas pewangi, tanpa alkohol, dan tanpa bahan aktif yang keras. Cari label “hypoallergenic” atau “dermatologist-tested”.
3. Ganti Aksesori yang Mengandung Nikel
Kalau kamu sering iritasi karena perhiasan, coba pakai alternatif seperti titanium, stainless steel, atau bahan plastik bebas logam.
4. Jaga Kebersihan Rumah
Rutin membersihkan tempat tidur, vacuum karpet, dan hindari debu menumpuk bisa mengurangi risiko alergi kulit akibat tungau dan debu.
5. Hati-hati dengan Makanan Pemicu
Jika kamu pernah mengalami ruam atau gatal setelah makan makanan tertentu, coba konsultasi ke dokter untuk tes alergi makanan.
6. Gunakan Sarung Tangan Saat Membersihkan
Ini penting banget buat kamu yang sering cuci piring, mencuci baju, atau bersih-bersih rumah. Kulit tangan rentan kena bahan kimia dan jadi meradang.
Dr. Lee menambahkan langkah kecil seperti uji coba produk dan menjaga kelembapan kulit bisa jadi benteng utama melawan alergi.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Kamu sebaiknya segera ke dokter kulit jika:
Ruam atau gatal tidak membaik dalam 2–3 hari
Reaksinya makin parah atau menyebar ke area lain
Disertai gejala lain seperti sesak napas, bengkak ekstrem, atau demam
Kulit sering kambuh meski sudah ganti produk
Alergi kulit memang bukan penyakit serius, tapi gejalanya bisa sangat mengganggu dan menurunkan kualitas hidup. Dari rasa gatal terus-menerus, kulit merah menyebar, hingga pembengkakan, semuanya adalah bentuk peradangan yang disebabkan oleh reaksi alergi.
Kunci utamanya adalah kenali gejalanya, tahu apa pemicunya, dan lakukan pencegahan sejak dini. Mulai dari uji coba produk, pilih bahan yang aman, sampai menjaga kebersihan rumah, semua langkah kecil ini bisa membuat perbedaan besar untuk kesehatan kulitmu.
Seperti kata Dr. Sandra Lee, makin kamu mengenal kulitmu, makin kecil risiko terjadinya alergi. Dengarkan sinyal dari tubuhmu, dan jangan abaikan peradangan kecil yang terus berulang.