Benarkah Luka Bisa Menjadi Jalan Masuk Penularan HIV? Ini Penjelasan Medisnya

Ilustrasi HIV
Sumber :
  • Freepik

Luka di Area Genital: Risiko Lebih Besar Saat Seks

Atur Keuangan Rumah Tangga Anti Ribet, Pakai 3 Amplop Ini Saja!

Saat seseorang berhubungan seksual, luka mikro bisa terbentuk di area genital, terutama jika dilakukan tanpa pelumas atau terlalu kasar. Luka kecil ini tidak selalu terasa, namun cukup bagi virus untuk masuk. Risiko juga meningkat saat berhubungan seksual saat menstruasi atau saat sedang mengalami infeksi menular seksual lain seperti sifilis atau herpes.

Seksolog dari Australia, Dr. Rachel Skinner menjelaskan bahwa luka pada jaringan lunak di area kelamin bisa menjadi faktor utama penularan HIV, terutama pada perempuan.

5 Rekomendasi Bedak Tabur dengan Harga Terjangkau, Bikin Makeup Halus dan Tahan Lama

“Virus HIV sangat mudah berpindah ketika ada luka mikro pada vagina atau anus,” jelasnya.

Cara Melindungi Diri dari Risiko Luka dan Penularan HIV

Meski risiko penularan HIV lewat luka tidak setinggi metode lain, tetap penting untuk melindungi diri. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dianjurkan:

  • Gunakan sarung tangan saat menangani luka orang lain, terutama jika tidak tahu status HIV-nya.
  • Segera bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun jika terkena darah atau cairan tubuh orang lain.
  • Jangan berbagi alat tajam, termasuk cukuran, jarum suntik, atau alat tindik.
  • Hindari hubungan seksual jika terdapat luka di area genital.
  • Gunakan pelindung (kondom) saat berhubungan seksual untuk meminimalkan gesekan dan luka.
  • Segera konsultasi ke dokter jika merasa terpapar risiko. Dokter dapat memberikan PEP (Post-Exposure Prophylaxis)—obat antiretroviral yang bisa mencegah infeksi HIV jika diminum dalam waktu 72 jam setelah paparan.
Halaman Selanjutnya
img_title
Rekomendasi Gamis untuk Wanita Gemuk, Tampil Elegan, Anggun, dan Penuh Percaya Diri