Bukan Berarti Pemalas, Ini 5 Cara Terapkan Slow Living Agar Dompet Aman dan Hidup Lebih Tenang

Ilustrasi menjalani slow living
Sumber :
  • Freepik

Dalam slow living, hubungan yang autentik lebih diutamakan daripada popularitas sosial. Gen Z yang menjalani prinsip ini lebih selektif dalam berinteraksi, lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman dekat, dan tidak terlalu peduli dengan pencitraan di media sosial. 

5 Manfaat Slow Living, Gaya Hidup yang Bikin Kesehatan Mental Terjaga dan Keuangan Terkendali

Hasilnya, mereka lebih fokus pada hubungan yang benar-benar bermakna, serta terhindar dari gaya hidup konsumtif demi tampil “sempurna” di dunia maya—yang kerap menyedot uang dan gaji secara tidak sadar.

5. Mengelola Waktu dan Uang dengan Lebih Terencana

‘Rich Dad, Poor Dad’ untuk Gen Z, Simak 5 Prinsip Investasi agar Gaji Tak Cuma Numpang Lewat

Salah satu kekuatan slow living adalah kesadaran penuh terhadap waktu dan sumber daya yang dimiliki, termasuk uang. Gen Z yang menganut gaya hidup ini biasanya memiliki jadwal harian yang lebih terstruktur, tidak reaktif terhadap distraksi digital, dan lebih bijak dalam mengalokasikan gaji. 

Mereka lebih disiplin dalam menabung, menetapkan tujuan keuangan jangka panjang, dan menghindari gaya hidup boros demi status sosial.

5 Nasihat Keuangan Robert Kiyosaki untuk Gen Z, Agar Tak Menyesal di Usia Senja

Slow living bukan berarti hidup malas atau tidak produktif. Sebaliknya, ini adalah upaya sadar untuk hidup lebih seimbang, fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, dan meninggalkan tekanan hidup yang tidak perlu. 

Gen Z telah menunjukkan bahwa dengan mengadopsi slow living, mereka tidak hanya mendapatkan ketenangan pikiran tetapi juga mampu mengelola uang dan gaji dengan lebih efektif. Jika Anda merasa hidup terlalu cepat dan uang cepat habis tanpa arah yang jelas, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan gaya hidup ini untuk masa depan yang lebih tenang dan terencana.