Kapan Waktu Terbaik Beli Emas untuk Investasi Jangka Panjang? Simak 7 Strateginya di Sini!
- Freepik
Lifestyle – Investasi emas masih menjadi salah satu pilihan utama bagi banyak orang yang ingin menyimpan kekayaan dalam bentuk yang aman dan stabil. Emas dikenal sebagai aset lindung nilai (hedging) terhadap inflasi dan gejolak ekonomi, sehingga cocok untuk dijadikan bagian dari portofolio investasi jangka panjang.
Namun, untuk memaksimalkan keuntungan atau cuan, ada satu pertanyaan penting yang sering muncul: kapan waktu terbaik membeli emas?
Sebagai calon investor, Anda tentu tidak ingin membeli emas dalam kondisi harga yang sedang tinggi-tingginya, hanya untuk melihat nilainya turun beberapa bulan kemudian. Menentukan waktu yang tepat untuk membeli emas memang tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil.
Dengan memahami beberapa indikator pasar, pola musiman, dan strategi investasi yang tepat, Anda bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam investasi emas.
1. Pantau Harga Emas Dunia dan Domestik Secara Berkala
Harga emas sangat dipengaruhi oleh harga emas dunia, yang bergerak mengikuti dinamika global seperti inflasi, suku bunga, dan ketegangan geopolitik. Anda dapat memantau harga emas internasional melalui indeks harga emas dunia, lalu mencocokkannya dengan harga emas di dalam negeri seperti yang dikeluarkan oleh Antam atau Pegadaian.
2. Waktu Terbaik: Saat Harga Mengalami Koreksi atau Stagnan
Salah satu waktu terbaik membeli emas adalah saat harga mengalami koreksi atau berada dalam tren stagnan. Koreksi biasanya terjadi setelah harga naik cukup tinggi, lalu turun sementara sebelum kembali naik. Membeli emas saat koreksi bisa memberi Anda peluang mendapat keuntungan lebih besar dalam jangka panjang.
3. Perhatikan Pola Musiman Harga Emas
Berdasarkan data historis, harga emas cenderung naik menjelang akhir tahun dan tahun baru karena meningkatnya permintaan global. Oleh karena itu, waktu terbaik membeli emas bisa jadi pada kuartal kedua atau ketiga, saat permintaan cenderung lebih rendah dan harga stabil.
4. Hindari Membeli Saat Harga Sedang Naik Tajam
Saat harga emas tiba-tiba melonjak, banyak orang terburu-buru membeli karena takut ketinggalan (fear of missing out). Padahal, itu justru waktu yang berisiko tinggi karena harga bisa turun sewaktu-waktu. Investasi yang baik dilakukan dengan perencanaan, bukan berdasarkan emosi.
5. Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)
Jika Anda kesulitan menentukan waktu terbaik membeli emas, strategi DCA bisa menjadi solusi. Strategi ini dilakukan dengan membeli emas secara rutin dalam jumlah yang sama, misalnya setiap bulan. Dengan cara ini, Anda mengurangi risiko membeli di harga tinggi dan meratakan biaya pembelian seiring waktu.
6. Ikuti Perkembangan Ekonomi dan Kebijakan Bank Sentral
Kebijakan suku bunga dari bank sentral seperti The Fed atau BI (Bank Indonesia) sangat memengaruhi pergerakan harga emas. Saat suku bunga rendah, emas menjadi lebih menarik karena tidak menghasilkan bunga, sehingga permintaannya naik. Oleh karena itu, beli emas saat tren suku bunga menurun bisa menjadi langkah strategis.
7. Beli Emas Saat Ada Promo dari Platform Resmi
Beberapa platform investasi emas digital seperti Tokopedia Emas, Shopee Emas, atau Pluang kerap memberikan diskon, cashback, atau bebas biaya admin di waktu-waktu tertentu. Anda bisa memanfaatkan momen tersebut untuk membeli emas dengan harga lebih hemat.
Menentukan waktu terbaik membeli emas untuk investasi jangka panjang memang membutuhkan perhatian terhadap kondisi pasar dan ketepatan strategi. Namun, Anda tidak perlu menjadi ahli ekonomi untuk bisa cuan dari emas.
Dengan pendekatan yang disiplin, seperti membeli saat harga turun atau menggunakan strategi pembelian rutin, Anda sudah berada di jalur yang tepat.
Ingat, investasi emas bukan tentang mencari keuntungan cepat, melainkan tentang membangun kekayaan perlahan namun pasti. Jadi, jika Anda ingin menjadikan emas sebagai bagian dari portofolio jangka panjang, mulailah dengan bijak dan terus tingkatkan pengetahuan Anda tentang pasar.