Kenapa Kelas Menengah Sering Terjebak di Middle Income Trap? Ini Penjelasan dan Cara Menghindarinya

Ilustrasi mengatur keuangan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Ketika seseorang berhasil keluar dari kelompok berpenghasilan rendah dan masuk ke kelas menengah, sering kali muncul harapan bahwa peningkatan taraf hidup akan terus terjadi. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. 

Mau Duit Masuk Terus Meski Lagi Tidur? Ini 7 Ide Mendapatkan Passive Income dan Raup Jutaan Rupiah Per Bulan

Banyak individu maupun keluarga dari kelas menengah yang justru merasa “mandek” secara ekonomi, penghasilannya stagnan, biaya hidup meningkat, dan peluang untuk naik ke kelas atas terasa semakin jauh.

Fenomena ini dikenal sebagai middle income trap atau jebakan kelas menengah. Istilah ini merujuk pada kondisi ketika seseorang atau sekelompok masyarakat berada di tengah-tengah piramida ekonomi, tetapi tidak mampu lagi meningkatkan pendapatan secara signifikan. 

Bosan Hidup dari Gaji ke Gaji? Coba 9 Langkah Ini untuk Merdeka Finansial

Akibatnya, mereka terjebak dalam tekanan finansial yang terus-menerus meski terlihat mapan secara kasat mata. Apa sebenarnya penyebabnya, dan bagaimana cara menghindari jebakan ini? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Gaya Hidup Meningkat Seiring Penghasilan

Langkah Realistis Punya Tabungan Rp50 Juta Sebelum Usia 30, Karyawan Bergaji UMR Juga Bisa!

Salah satu penyebab utama jebakan keuangan ini adalah peningkatan gaya hidup yang tidak seimbang dengan peningkatan penghasilan. Ketika gaji naik, sering kali pengeluaran pun ikut naik, bahkan melebihi kemampuan riil. Gaya hidup konsumtif ini membuat kelas menengah sulit menyisihkan uang untuk tabungan atau investasi, sehingga tidak ada pertumbuhan kekayaan yang nyata.

2. Kurangnya Literasi Keuangan

Halaman Selanjutnya
img_title