Mengenal Urban Gardening, Tren yang Diam-Diam Bisa Jadi Ladang Cuan Baru

Ilustrasi petani modern
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Di tengah padatnya kehidupan kota dan meningkatnya harga pangan, semakin banyak orang mencari cara untuk hidup lebih berkelanjutan. Salah satu tren yang kini berkembang pesat di berbagai negara adalah urban gardening atau pertanian perkotaan. 

Apa Itu Lazy Girl Job? Jenis Pekerjaan Baru yang Jadi Idaman Gen Z

 

Urban gardening merupakan praktik menanam tanaman pangan, herbal, hingga bunga di area perkotaan yang terbatas, seperti atap gedung, balkon apartemen, halaman sempit, hingga dinding vertikal. 

Investasi Hijau Jadi Gaya Hidup Baru Kelas Menengah Global

 

Selain memperindah lingkungan, praktik ini juga membantu masyarakat kota untuk memperoleh bahan pangan segar tanpa harus bergantung penuh pada pasokan dari luar daerah.

7 Pekerjaan Bergaji Tinggi Ini Terkenal Sepi Peminat, Anda Minat?

 

Namun, urban gardening kini bukan sekadar hobi atau aktivitas komunitas. Banyak negara maju yang menjadikan praktik ini sebagai peluang bisnis baru di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat dan keberlanjutan lingkungan. 

 

Di kota-kota besar seperti New York, Tokyo, hingga Singapura, urban gardening telah berkembang menjadi sektor ekonomi kreatif yang melibatkan teknologi, inovasi, dan strategi pemasaran yang cerdas. 

 

Hal ini menunjukkan bahwa pertanian modern bisa tetap tumbuh di tengah beton dan gedung tinggi, asalkan dikelola dengan visi bisnis yang tepat.

 

Apa Itu Urban Gardening dan Mengapa Semakin Populer?

 

Urban gardening lahir dari kebutuhan masyarakat kota untuk lebih mandiri dalam hal pangan dan lingkungan. Dengan memanfaatkan ruang sempit menggunakan sistem hidroponik, aeroponik, atau vertical garden, siapa pun kini bisa menanam sayuran segar, microgreens, hingga rempah-rempah tanpa perlu lahan luas. 

 

Selain memberikan manfaat lingkungan, praktik ini juga meningkatkan kualitas udara, mengurangi efek panas perkotaan (urban heat island), dan memberikan efek positif terhadap kesehatan mental masyarakat perkotaan.

 

Melansir dari laporan ZenGreen, urban gardening juga dianggap solusi hijau yang membantu mengurangi emisi karbon dari rantai pasokan pangan. Dengan menanam lebih dekat ke lokasi konsumen, transportasi dan distribusi menjadi lebih efisien, sehingga membantu mengurangi jejak karbon kota.

 

Urban Gardening sebagai Peluang Bisnis

 

Banyak perusahaan di luar negeri membuktikan bahwa urban gardening dapat dikembangkan menjadi bisnis yang menguntungkan. Contohnya, Gotham Greens di Amerika Serikat sukses mengoperasikan rumah kaca di atas gedung (rooftop greenhouse) dan memasarkan hasil panen seperti selada dan basil segar langsung ke restoran dan supermarket lokal. 

 

Ada juga Cityblooms, perusahaan yang memproduksi sistem pertanian modular berbasis teknologi, memungkinkan produksi sayur hidroponik di lingkungan urban dengan efisiensi tinggi.

 

Model bisnis seperti ini bisa diterapkan di berbagai kota besar, termasuk di Indonesia, dengan menyesuaikan kondisi iklim dan ketersediaan ruang. Potensi pasarnya besar, terutama di kalangan konsumen yang peduli terhadap produk organik, restoran yang mencari bahan segar, hingga sektor pariwisata dan perhotelan yang ingin menampilkan konsep green hospitality.

 

Jenis-Jenis Bisnis Urban Gardening yang Menjanjikan

 

1. Budidaya Microgreens

 

Microgreens adalah sayuran mini dengan masa tanam singkat, hanya 7–14 hari, dan memiliki nilai jual tinggi. Banyak restoran dan toko makanan sehat yang mencari bahan ini karena kaya nutrisi dan tampil menarik untuk sajian kuliner.

 

2. Kebun Vertikal dan Hidroponik Modern

 

Sistem ini cocok untuk area sempit seperti apartemen, gedung perkantoran, atau hotel. Bisnisnya bisa berupa penjualan hasil panen, layanan pemasangan sistem kebun vertikal, hingga penyewaan dekorasi hijau untuk interior.

 

3. Budidaya Jamur dan Herbal

 

Tanaman seperti jamur tiram, basil, rosemary, dan mint bisa dibudidayakan dalam ruang tertutup dengan pengendalian suhu. Biaya awalnya relatif rendah, dan hasilnya dapat dijual ke restoran, pasar organik, atau secara daring.

 

4. Bisnis Edukasi dan Konsultasi

 

Dengan meningkatnya minat terhadap gaya hidup hijau, pelatihan urban gardening menjadi peluang tersendiri. Anda bisa mengadakan workshop, tur kebun, atau menyediakan jasa konsultasi dan perawatan taman untuk pelanggan perorangan maupun korporasi.

 

5. Penjualan Langsung ke Konsumen (Direct-to-Consumer)

 

Model bisnis ini memungkinkan petani urban menjual langsung ke pelanggan melalui farmers market, toko komunitas, atau layanan berlangganan produk segar mingguan. Cara ini mengurangi perantara sekaligus meningkatkan keuntungan.

 

Keuntungan Ekonomis dan Lingkungan

 

Urban gardening tidak hanya menguntungkan dari sisi finansial, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kota dan warganya. Dengan menanam secara lokal, biaya logistik menurun, hasil panen lebih segar, dan kualitas produk lebih terjaga. 

 

Di sisi lain, ruang hijau yang tercipta dari kebun atap dan taman vertikal membantu menurunkan suhu kota serta meningkatkan kualitas udara.

 

Selain itu, urban gardening juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian modern dan teknologi hijau. Perusahaan yang fokus pada smart farming, sensor kelembapan, sistem irigasi otomatis, dan pencahayaan LED hemat energi kini banyak bermunculan di berbagai negara. 

 

Kombinasi antara teknologi dan pertanian menjadi kunci utama bagi pertumbuhan bisnis urban gardening yang berkelanjutan.

 

Tantangan dan Hal yang Perlu Diperhatikan

 

Walaupun peluangnya besar, bisnis urban gardening memiliki beberapa tantangan, seperti:

 

1. Biaya awal yang tinggi, terutama untuk instalasi hidroponik dan sistem pencahayaan buatan.

 

2. Keterbatasan ruang dan sinar matahari alami di area perkotaan.

 

3. Regulasi dan izin usaha yang bervariasi tergantung lokasi.

 

4. Kesadaran konsumen terhadap produk lokal yang masih berkembang di beberapa negara berkembang.

 

Itu dia sekilas tentang urban gardening. Di tengah hiruk pikuk kota, bisnis pertanian di perkotaan justru menjadi peluang baru yang ramah lingkungan, bernilai ekonomi tinggi, dan berkelanjutan.

 

Bagi Anda yang mencari ide usaha hijau dengan potensi pasar yang terus berkembang, urban gardening bisa menjadi langkah awal yang menjanjikan. Bagaimana menurut Anda?