Strategi Jitu Dorong Perempuan Desa Jadi Motor Penggerak Ekonomi Keluarga dan Indonesia
- Freepik
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyebut momentum ini sebagai upaya mempertemukan Wall Street dengan Backstreet. Di mana modal global langsung menyentuh perempuan miskin di pelosok desa.
Orange Bond tidak hanya sekadar inovasi keuangan, tetapi juga simbol komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya kesetaraan gender dan pengentasan kemiskinan. Setiap penerbitan Orange Bond diverifikasi independen untuk memastikan pembiayaan benar-benar berpihak pada perempuan.
PNM bahkan menyiapkan penerbitan tahap kedua senilai Rp1,02 triliun pada akhir 2025, menegaskan tingginya minat investor global terhadap instrumen keuangan sosial yang berdampak nyata.
Perkuat Teknologi dan Kolaborasi
Inovasi turut dihadirkan dalam mendorong keterlibatan perempuan terhadap ekonomi. PNM menghadirkan aplikasi SenyuM Mobile guna mempermudah layanan nasabah serta program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Keterlibatan di forum internasional, termasuk paparan di Commission on the Status of Women (CSW) PBB ke-68 di New York turut mempertegas peran global lembaga ini. Atas kiprahnya, PNM meraih penghargaan Best Ultra Micro Finance for Empowering Women in Business yang menjadi validasi atas kontribusinya menghubungkan pasar modal global dengan pemberdayaan perempuan ultra mikro di desa-desa.
Dari desa terpencil hingga pasar modal internasional, PNM menghadirkan wajah baru keuangan berkelanjutan, adil, inklusif, dan penuh dampak nyata. Ke depan, strategi jitu ini bisa menjadi model global tentang bagaimana perempuan desa mampu terhubung dengan ekonomi dunia tanpa kehilangan identitas lokal.