7 Cara Sederana Mengatasi Job Hugging agar Kerja Tetap Bermakna dan Produktif

Ilustrasi pekerja kantor tidur siang
Sumber :
  • iStock

Lifestyle –  Job hugging menjadi wabah yang merebak di kalangan generasi Z (gen Z). Banyak orang terjebak di situasi ini karena takut kehilangan rasa aman, padahal lama-lama justru bisa membuat semangat luntur, produktivitas menurun, bahkan menimbulkan stres.

Survei: 54 Persen Gen Z Ingin Resign dari Kantor, Kenapa?

Job hugging merupakan kondisi seseorang tetap bertahan di pekerjaannya meski sudah merasa tidak puas, tidak berkembang, atau bahkan tidak bahagia. Alasan pekerja tetap bertahan hanya karena merasa aman dan takut mengambil risiko untuk pindah kerja.

Fenomena biasanya muncul akibat pasar kerja sedang lesu, banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) atau ketika karyawan ragu apakah bisa mendapatkan pekerjaan baru. Rasa takut kehilangan stabilitas finansial dan tunjangan membuat pekerja tetap “memeluk” pekerjaannya erat-erat (hugging), walaupun motivasi dan produktivitas menurun. 

Cari Kerja Kantoran Susah? 7 Profesi Jadul Ini Kembali Dilirik Gen Z di 2025

Jika dibiarkan, job hugging bisa membuat karier Anda stagnan bahkan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan mental. Di tengah krisis ini, ada cara-cara sederhana yang bisa membantu Anda mengembalikan makna dalam bekerja sekaligus menjaga semangat dan kinerja tetap prima. Berikut tujuh tips yang bisa Anda terapkan agar pekerjaan kembali terasa berarti.

1. Temukan Makna di Balik Pekerjaan

Alih-alih melihat pekerjaan hanya sebagai rutinitas, cobalah mengaitkan tugas harian dengan tujuan lebih besar. Apakah pekerjaan Anda berdampak pada tim, perusahaan, atau pelanggan? Dengan memahami kontribusi nyata, Anda akan lebih termotivasi untuk melakukannya dengan sepenuh hati.

2. Tetapkan Mini-Goal Pribadi

Halaman Selanjutnya
img_title
Kenapa Banyak Orang Diam-Diam Muak dengan Kerjaannya dan Pilih Resign?