WFO vs WFH, Mana yang Bikin Pekerjaan Anda Lebih Cepat Rampung?

Ilustrasi kerja remote / digital nomad
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Sejak pandemi, cara kita bekerja berubah drastis. Work From Home (WFH) yang dulu jarang dipilih kini menjadi bagian dari pola kerja baru. Sementara itu, Work From Office (WFO) tetap dianggap penting untuk menjaga kolaborasi dan budaya perusahaan. 

Waspada Crab Mentality di Kantor, Diam-diam Bisa Hancurkan Karier Anda!

 

Perdebatan pun muncul, mana sebenarnya yang lebih baik untuk produktivitas, WFO atau WFH?

Belajar Etos Kerja ala Gen Z, Cara Baru Bangun Karier yang Lebih 'Work-Life Balance'

 

Beberapa penelitian luar negeri memberikan perspektif beragam. Ada yang menyebut WFH meningkatkan konsentrasi dan kepuasan kerja, sementara WFO dianggap lebih baik untuk kolaborasi dan komunikasi langsung. 

Kerja Santai dari Rumah, Gaji Tembus Miliaran! Intip 14 Profesi Remote dengan Bayaran Fantastis

 

Namun, faktor lingkungan, jenis pekerjaan, serta kebijakan perusahaan sangat memengaruhi hasilnya. Mari kita telaah temuan dari berbagai studi, seperti dirangkum pada Jumat, 19 September 2025.

 

Perbandingan Produktivitas WFH dan WFO Menurut Riset

 

1. Hybrid Work Tidak Menurunkan Kinerja

 

Studi Nicholas Bloom dari Stanford University pada perusahaan Trip.com di Tiongkok menunjukkan, produktivitas pekerja hybrid (2 hari WFH per minggu) setara dengan pekerja WFO penuh waktu. 

 

Tidak ada penurunan kualitas kerja maupun peluang promosi. Menariknya, tingkat resignasi justru turun 33% berkat fleksibilitas.

 

2. WFH Tingkatkan Konsentrasi

 

Riset dalam Journal of Business and Psychology (2025) menemukan bahwa pekerja lebih fokus dan memiliki keterlibatan kerja lebih tinggi saat WFH dibanding WFO. 

 

Namun, dampak negatif berupa isolasi sosial bisa mengurangi motivasi jika tidak diimbangi interaksi rutin.

 

3. Produktivitas di Jepang Masih Lebih Tinggi Saat WFO

 

Studi di Jepang menunjukkan bahwa meski produktivitas WFH meningkat dibanding awal pandemi, nilainya tetap sekitar 20% lebih rendah dibanding bekerja dari kantor. Hal ini terjadi terutama pada pekerjaan yang membutuhkan koordinasi intensif.

 

4. Lingkungan Jadi Penentu Penting

 

Penelitian global menemukan bahwa produktivitas WFH sangat dipengaruhi kondisi rumah. Pekerja yang memiliki ruang kerja khusus, kursi ergonomis, dan perangkat lengkap melaporkan kinerja lebih baik dibanding mereka yang bekerja dari ruang sempit atau penuh distraksi.

 

5. Kualitas Kerja vs Kecepatan Output

 

Studi di China mengungkap WFH meningkatkan kualitas kerja namun menurunkan kecepatan atau volume output. Artinya, WFH bisa cocok untuk pekerjaan yang butuh ketelitian, sementara WFO lebih efektif untuk pekerjaan berbasis target cepat.

 

6. WFO Masih Unggul untuk Kolaborasi

 

Bagi pekerjaan yang membutuhkan brainstorming, mentoring, atau inovasi kreatif, tatap muka langsung di kantor sering kali lebih efektif. Interaksi spontan yang muncul di WFO sulit tergantikan oleh meeting virtual.

 

7. Motivasi dan Disiplin Pribadi Berperan Besar

 

Faktor personal tidak bisa diabaikan. Ada pekerja yang lebih produktif ketika diberi kebebasan penuh WFH, sementara sebagian lainnya justru membutuhkan struktur dan pengawasan di kantor agar tetap fokus.

 

Mana yang Lebih Baik untuk Anda?

 

Kesimpulannya, baik WFO maupun WFH sama-sama punya kelebihan dan kekurangan. Jika pekerjaan Anda lebih banyak membutuhkan fokus mendalam, analisis data, atau pekerjaan mandiri, WFH bisa menjadi pilihan yang lebih produktif. 

 

Namun jika tugas menuntut kolaborasi, diskusi cepat, dan komunikasi lintas tim, WFO atau sistem hybrid akan lebih efektif.

 

Pada akhirnya, produktivitas bukan hanya soal lokasi, melainkan juga lingkungan kerja, dukungan perusahaan, serta kemampuan individu dalam mengatur ritme kerja. Banyak ahli menilai bahwa kombinasi keduanya melalui sistem hybrid menjadi jalan tengah terbaik, karena menggabungkan fleksibilitas WFH dengan kolaborasi WFO.