7 Label Negatif yang Bikin Gen Z Susah Masuk Dunia Kerja

Ilustrasi Gen Z kerja
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Generasi Z kini mulai mendominasi angkatan kerja, namun tidak sedikit perusahaan yang masih ragu ketika harus merekrut mereka. Meskipun banyak Gen Z yang punya keahlian digital, kreatif, sejumlah stereotip negatif kerap melekat pada mereka. 

10 Sertifikasi Paling Dicari di Era Blue Collar Jobs, Bikin Karier Melesat Tanpa Gelar Akademik

Stereotip inilah yang membuat sebagian perusahaan mempertanyakan loyalitas, profesionalitas, hingga kesiapan Gen Z menghadapi dunia kerja nyata.

Menurut laporan dari Glassdoor, Staffing Hub, hingga Recruiting Daily, persepsi negatif terhadap Gen Z tidak hanya memengaruhi keputusan rekrutmen, tetapi juga peluang mereka dalam promosi dan kenaikan gaji. Meski demikian, penting diingat bahwa banyak stereotip ini lebih mencerminkan bias daripada kenyataan.

7 Cara Sederana Mengatasi Job Hugging agar Kerja Tetap Bermakna dan Produktif

1. Sering Pindah Kerja atau Job-Hopping

Banyak perusahaan menganggap Gen Z sebagai generasi yang tidak loyal. Mereka dinilai mudah berpindah kerja dalam waktu singkat, sehingga dianggap tidak sepadan untuk dilatih atau diinvestasikan dalam jangka panjang.

Gaji Cuma Rp3 Juta, Begini Cara Kumpulin Rp100 Juta Pertama

2. Terlalu Banyak Ekspektasi

Gen Z sering disebut punya rasa entitlement tinggi, dengan ekspektasi besar sejak awal karir seperti fleksibilitas kerja, benefit lengkap, hingga budaya perusahaan yang ideal. Bagi sebagian perusahaan, hal ini dipandang tidak realistis.

Halaman Selanjutnya
img_title