Warren Buffett Minta Stop Lakukan 5 Kesalahan Finansial Bisa Bikin Sulit Kaya

Warren Buffett
Sumber :
  • Investopedia

Lifestyle – Salah satu investor sukses sekaligus CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett, terkenal memiliki ramalan tentang pasar yang mayorits akurat karena kemampuannya membaca realitas finansial dengan jernih dan sederhana. Lebih dari sekadar investor, Buffett juga menjadi tokoh dunia yang masih menerapkan hidup sederhana meski kekayaan bersihnya mencapai US$147,4 miliar, menurut Forbes.

9 Strategi Jenius Warren Buffett Kelola Uang agar Jadi Cepat Kaya, Nomor 6 Paling Penting

Mengutip GoBankingRates, Buffett berbicara soal kesalahan yang harus dihindari dalam mengelola uang, jutaan orang di dunia mendengarkan. Orang kaya ke-10 ini menegaskan bahwa kekayaannya yang mencapai miliaran dolar tidak dibangun dengan kebetulan.

Buffett menerapkan sejumlah prinsip kehidupan secara konsisten. Mengutip GoBankingrates, berikut lima hal penting yang menurut Buffett sebaiknya segera Anda hentikan agar kondisi keuangan tidak berantakan.

1. Jangan Terjebak Utang Kartu Kredit

5 Pelajaran Uang dari Buku Favorit Bill Gates Bantu Lebih Bijak Finansial

Buffett berulang kali menegaskan bahwa kartu kredit bisa menjadi jebakan berbahaya. Bunga kartu kredit bisa mencapai 18% hingga 20% merupakan angka yang menurutnya mustahil diatasi jika seseorang terus-menerus berutang.

“Jika saya meminjam uang dengan bunga 18% atau 20%, saya akan bangkrut," ujar Buffett.

Masih Percaya Menabung Cukup untuk Masa Depan? Pakar Ungkap 3 Fakta Penting soal Uang

Dalam berbagai pidatonya, Buffett menyebut utang macet akibat kartu kredit sebagai masalah yang sebenarnya bisa dicegah. Ia sering menerima surat dari orang-orang yang putus asa karena terjebak utang konsumtif, dan sebagian besar berawal dari kartu kredit. Bagi Buffett, menggunakan kartu kredit tanpa kontrol adalah cara tercepat untuk menghancurkan rencana membangun kekayaan.

2. Tidak Menyimpan Uang Tunai

Meski mengelola perusahaan raksasa, Buffett justru sangat disiplin soal menjaga likuiditas. Ia selalu menekankan pentingnya memiliki cadangan dana tunai atau yang sering disebutnya sebagai “dry powder”.

Menurutnya, uang tunai memberi ruang gerak untuk bertindak cepat ketika ada peluang besar datang. Tanpa tabungan atau dana darurat, seseorang rentan kehilangan kesempatan emas karena kehabisan modal.

Kebiasaan membawa dan menyimpan uang tunai juga membantu menahan godaan belanja impulsif. Anda bisa lebih bijak membedakan kebutuhan dengan keinginan karena uang yang “terlihat” membuat pengeluaran terasa nyata.

3. Membeli Saham Tanpa Riset

Buffett mengingatkan agar tidak terbawa arus tren saham yang ramai dibicarakan di media sosial tanpa memahami bisnis di baliknya. Menurutnya, prinsip utama berinvestasi adalah tetap berada dalam circle of competence atau hanya menaruh uang pada perusahaan yang produknya Anda pahami.

Ia sendiri dulu enggan menyentuh saham teknologi karena mengaku tidak paham cara kerja industrinya. Namun setelah mempelajari model bisnis perusahaan besar seperti Apple dan Amazon, barulah ia berani masuk dan berhasil meraup keuntungan besar. Intinya, investasi tanpa pengetahuan adalah jalan cepat menuju kerugian.

4. Mengabaikan Literasi Keuangan

Bagi Buffett, orang yang buta finansial ibarat berjalan di jalanan gelap tanpa peta. Ia percaya, sebelum mengelola uang, seseorang harus mengerti dasar-dasar cara kerja keuangan. Misalnya, memahami bunga berbunga, mengenali perbedaan antara tabungan biasa dengan deposito atau high-yield savings, hingga mengetahui risiko utang konsumtif.

Di era digital, akses untuk belajar tentang keuangan begitu terbuka. Ada buku, podcast, hingga seminar daring dari para pakar. Dengan memahami dasar-dasar keuangan, Anda bisa mengurangi risiko salah langkah dan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan finansial.

5. Tidak Punya Rencana Jangka Panjang

Salah satu kesalahan terbesar investor pemula adalah panik menghadapi gejolak pasar. Buffett menekankan bahwa strategi jangka panjang jauh lebih menguntungkan dibanding terburu-buru menjual aset ketika harga turun. Ia bahkan menyebut periode kepemilikan favoritnya adalah “selamanya”.

Menurutnya, kesabaran adalah kunci. Saat orang lain panik menjual, justru di situlah peluang untuk membeli aset berkualitas dengan harga murah. Prinsip terkenalnya, “Takutlah ketika orang lain serakah, dan serakahlah ketika orang lain takut,” menjadi landasan investasi jangka panjang yang telah membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Kelima nasihat tersebut bukan sekadar teori, melainkan praktik nyata yang sudah Buffett  jalani selama puluhan tahun. Larangan-larangan finansial dari Buffett membantu Anda melindungi keuangan, mengurangi risiko, dan membuka jalan menuju kestabilan finansial.