Awas, Jangan Panic Buying! Ini Dampaknya pada Keuangan dan Mental Anda
- ChatGPT
6. Muncul Penyesalan Setelahnya
Setelah situasi kembali normal, banyak orang menyesal karena telah membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan. Penyesalan ini bisa memicu rasa bersalah sekaligus membuat keuangan semakin terasa sia-sia.
7. Terjebak Siklus Konsumsi Berlebihan
Panic buying bisa menjadi kebiasaan. Sekali merasa “aman” karena stok menumpuk, Anda cenderung mengulanginya setiap kali ada isu baru. Siklus ini berbahaya karena membuat perilaku belanja tidak lagi berdasarkan kebutuhan nyata.
8. Rentan Terjerat Utang
Jika panic buying dilakukan dengan paylater atau kartu kredit, beban utang bisa menumpuk. Bunga dan cicilan yang harus dibayar justru menambah masalah finansial dan membuat Anda semakin tertekan.
Ingat, panic buying bukan solusi menghadapi ketidakpastian, melainkan pintu masuk menuju masalah baru. Dampaknya nyata dirasakan langsung oleh pelakunya, mulai dari keuangan yang terkuras, rasa cemas yang semakin besar, hingga menurunnya kualitas hidup.